Rencana Pembelian Alutsista Rp1,7 Kuadriliun, Wakil Ketua Komisi I Utut Adianto: Harusnya DPR RI Dukung Kemhan

- 8 Juni 2021, 08:48 WIB
Ilustrasi kapal perang yang siap menghadapi musuh
Ilustrasi kapal perang yang siap menghadapi musuh /RGP/pixabay/

KABAR BESUKI - Terkait rencana Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang akan melakukan pembelian sejumlah alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) atau alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah dianggarkan sebesar Rp1,7 Kuadriliun, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menyatakan idealnya Komisi I DPR RI mendukung upaya tersebut.

Dengan pembelian alutsista itu untuk memenuhi kebutuhan tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI), yakni TNI AL, TNI AD dan TNI AU.

Menurut Utut Adianto bahwa yang perlu diteliti lebih dalam adalah landasan hukum yang menjadi acuannya pengadaan ini.

Baca Juga: Denise Chariesta Curhat Dirinya 'Dikeroyok' Dewi Persik dan Uya Kuya: Kalo Gak Seneng Sama Gue, Lu Ngomong Aja

“Yang perlu kita teliti adalah butuhkah Perpres (Peraturan Presiden) ataukah PP (Peraturan Pemerintah). Timbul pertanyaan kalau PP biasanya turunan dari UU, tapi tidak semua PP harus turunan UU." ungkap Utut.

"Kalau Perpres itu biasanya merujuk pada presiden tertentu, nanti ganti presiden di turbo. Kalau PP ini the whole, semuanya. Bahwa ini keinginan semua bersama DPR,” sambungnya.

Utut juga menambahkan bahwa pengadaan alutsista ini baru rencana. Berjalan atau tidak, tentunya DPR RI mendukung rencana tersebut, karena baginya siapa yang tidak ingin TNI memilki Alutsista yang kuat.

Baca Juga: Denise Chariesta Curhat Dirinya 'Dikeroyok' Dewi Persik dan Uya Kuya: Kalo Gak Seneng Sama Gue, Lu Ngomong Aja

Secara urgensi, lanjut Utut, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembaharuan Alutsista.

Rencana ini adalah jalan keluar yang diberikan Menteri Pertahanan, dan Komisi I DPR RI mengapresiasi hal tersebut.

"Kalau ada pernyataan tidak akan ada perang konvensional, ya kita berdoa saja sebagai umat beragama mudah-mudahan gak ada perang. Tapi kalau ada perang kan harus siap, itu kegunaannya. Kalau tingkat urgensinya kapan, ya sekarang," terang Utut.

"KRI Nanggala tenggelam itu kita tentu berduka tapi jawabannya bukan hanya berduka, ada langkah lain. Itu yang kita apresiasi dari Pak Prabowo,” imbuhnya.

Utut juga beranggapan pembelian alutsista merupakan investasi masa depan.

Selaras dengan Utut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Bambang Kristiono menyatakan, pembelian alustsista ini dianalogikan seperti membeli rumah masa depan.

Baca Juga: Gisella Anastasia Jadi Sorotan Perkara Nama Kuda 'Aisyah', Sosok Tokoh NU Marah Sampai Ngomong Begini

Ibarat untuk bisa memiliki rumah idaman ada banyak cara mulai dari menabung, mencicil atau membelinya cash.

Tapi tentunya dengan impian yang ada rumah idaman tidak dapat diwujudkan sekaligus, oleh karenanya mencicil adalah jalan keluar untuk mewujudkan hal tersebut.

"Kalau saya logikanya seperti membangun rumah. Kita bangun rumah untuk kita tempati 25 tahun atau kita bangun rumah yang kita impikan kita cicil-cicil baru kita tempati 25 tahun mendatang, itu saja persoalannya," tutur Bambang Kristiono.

Baca Juga: Denise Chariesta Pamer Skill Bernyanyi di Acara Tukul Arwana One Man Show, Netizen: Kasian Ya...

"Kalau saya sih menangkap kesan semuanya mendukung, bahwa masih ada perdebatan. Saya kira itu hal yang wajar tidak perlu diributkan. Saya lihat kritik, saran dan masukan yang diberikan oleh teman-teman Komisi I sangat konstruktif untuk kebaikan dan keamanan para pengambil keputusan sekarang salah satu contohnya adalah masalah payung hukumnya,” tutupnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: DPR RI


Tags

Terkini