Presiden Jokowi Membuka Pesta Kesenian Bali ke-43 Secara Virtual, Terapkan Aturan Protokol Kesehatan Ketat

- 14 Juni 2021, 13:53 WIB
Pesta Kesenian Bali
Pesta Kesenian Bali /@bali_travel/Instagram

KABAR BESUKI - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka secara virtual Pesta Kesenian Bali ke-43 pada Sabtu, 12 Juni 2021. 

Penyelenggaraan acara yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur tersebut menjadi bukti bahwa pandemi tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi.

"Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh dan tampil dengan cara-cara baru untuk terus mewarnai panggung seni dunia," ujar Presiden sebagaimana dilansir Kabar Besuki seperti ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 12 Juni 2021.
 
Baca Juga: 90 Persen Wanita Justru Menyukai Pria yang Sudah Mempunyai Istri, Hati-hati Ini Ciri-cirinya

Dalam penyelenggaraan kali ini, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema "Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi" yang berarti bahwa jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan. Kepala Negara sangat mengapresiasi pilihan tema yang tersebut.

"Saya juga mengapresiasi pilihan tema yang mengajak pemuliaan flora fauna dan seluruh keragaman hayati, menebarkan semangat konservasi, serta hidup harmoni dengan alam untuk penyembuhan peradaban dari pandemi," kata Presiden.

Presiden mengatakan, warisan-warisan susastra yang mengingatkan datangnya wabah dan mengajarkan cara untuk mencegah dan beradaptasi perlu dibuka kembali dan dikembangkan untuk diambil pelajaran dan kaitannya terhadap pandemi yang sedang terjadi saat ini.

Selain itu, Kepala Negara menegaskan bahwa kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan kita dalam menangani pandemi di mana disiplin terhadap protokol kesehatan harus terus diterapkan, vaksinasi dilakukan secara cepat dan masif, serta PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali harus diefektifkan untuk mencegah penularan.
 
Baca Juga: Dewi Tanjung Sindir Rocky Gerung Sebagai Atheis, Gara-gara Pendapatnya Mengenai Haji

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi," ucapnya.

Lebih jauh, Presiden Joko Widodo turut mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, dan seluruh masyarakat Bali yang mampu untuk terus berkarya, mengekspresikan seni, dan terus mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur.
 
Pesta Kesenian Bali adalah parade atau festival kesenian tahunan yang diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Bali, serta dijadikan sebagai wadah aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya mendukung program pemerintah dalam hal penggalian, pelestarian, dan pengembangan nilai-nilai seni budaya Bali. 
 
 
Pesta kesenian Bali pertama kali diadakan 43 tahun silam tepatnya  tahun 1979 yang digagas oleh Gubernur Bali Ida Bagus Mantra. 
 
Ide Pesta Kesenian Bali adalah pesta rakyat untuk mementaskan berbagai hasil karya cipta, seni, dan aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi, atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat di Bali.
 
Pementasan besar dan waktu yang panjang diyakini akan mampu  mengekspresikan dan melestarikan  nilai-nilai budaya dan kesenian Bali yang sangat kaya. Pelestarian seni budaya antara lain dengan menampilkan kesenian-kesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat.
 
 
Pesta Kesenian Bali secara filosofis juga menjadi media dan sarana memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan, dan menampilkan seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat.
 
Penggalian dan pelestarian seni budaya meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar, warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya, dengan harapan tetap hidup dan berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam lingkungan yang selalu berubah.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Terkini

x