Network
KABAR BESUKI - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali jadi bahan pembicaraan.
Untuk kali ini, Ahok diketahui telah menghapus fasilitas kartu kredit untuk petinggi Pertamina.
Dan baru-baru ini Ahok juga menyerukan penghapusan gaji serta petinggi Pertamina berupa uang representasi.
Soal hal tersebut, Politisi Teddy Gusnaidi memberikan komentarnya bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebenarnya tidak layak menjabat pejabat senior di BUMN.
Baca Juga: Rizal Ramli Membongkar Kelakuan dan Sikap Ahok di Masa Lalu: Karakter Susah Diubah
Teddy Gusnaidi malah menilai bahwa sebenarnya Ahok lebih cocok menjadi Presiden Republik Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Teddy Gusnaidi saat mengomentari sebuah artikel berjudul ‘Bongkar Karakter Ahok, Rizal Ramli: Dia Tidak Cocok Di BUMN’.
Melalui akun Twitternya di media sosial, Teddy Gusnaidi mengaku setuju dengan apa yang disampaikan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Ahok tidak layak menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina seperti sekarang.
Baca Juga: Ahok Sampaikan Belasungkawa untuk Pendukungnya yang Telah Meninggal Dunia, Netizen: RIP
Mantan panitia ahli Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menilai jabatan yang diberikan kepada Ahok terlalu kecil.
Karena itu, kata Teddy Gusnaidi, Ahok lebih memilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Kali ini gue setuju dengan Rizal Ramli, Ahok tidak cocok menjadi Komut Pertamina, terlalu kecil jangkauannya, Ahok cocoknya jadi Presiden RI. @basuki_btp @RamliRizal,” tulis Teddy Gusnaidi, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @TeddyGusnaidi.
Baca Juga: [Cek Fakta] Ahok Masuk Kabinet Jokowi, dan Prabowo Dicopot dari Jabatannya!
Banyak yang memuji Ahok karena sudah menyelesaikan masalah perusahaan migas negara ini.
Kini, berbicara soal gebrakan mantan Gubernur DKI Jakarta, ekonom Rizal Ramli mengaku hafal perilaku Ahok di masa lalu.
Jadi Rizal Ramli mengaku Ahok ‘selingkuh’, di depan mukanya Ahok siap menuruti instruksi, namun saat di belakang dia melawan seperti itu. ***
