Network
KABAR BESUKI - Belum lama ini, Aziz Yanuar selaku Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, angkat bicara soal hukuman yang membuat kliennya marah.
Dari berita bencana tersebut, Habib Rizieq kemudian memilih untuk tidak berpangku tangan, hingga akhirnya ia mendekam di penjara.
Ya, sebelum berangkat, Aziz Yanuar lebih dulu mengatakan bahwa tim hukum HRS sepakat ada pihak yang meyakini kliennya diseret ke penjara karena dendam politik Ahok.
Menurutnya, hal itu terlihat jelas dari awal persidangan hingga pemeriksaan.
Baca Juga: Habib Rizieq Disebut 'Satrio Piningit', Ferdinand Hutahaean: Tidak Mungkin, Chat Mesum dengan Janda
“Kalau kami dari tim kuasa hukum, memang melihat ada yang tak beres dengan penanganan kasus hukum HRS. Hal ini sudah terlihat sejak kasus dimulai. Untuk kasus swab, perlu diketahui dan perlu digaris-bawahi kalau pelapor adalah Kasatpol PP di bawah arahan Bima Arya,” tutur Aziz Yanuar, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Tagar TV.
Poin kedua yang tak kalah logis, yang pertama diberitakan adalah pihak RS Ummi terkait terhambatnya proses swab sebagai bagian dari penanganan wabah. Namun, akhir-akhir ini ia beralih ke Habib Rizieq.
Aziz Yanuar kemudian berbicara tentang seberapa banyak berita tentang Habib Rizieq tersebar. Namun, kabar yang beredar adalah hoax.
Baca Juga: Rizieq Disebut Berjanji Akan Seret Anies ke Penjara 'Skenario Terbongkar', Ini Faktanya
“Banyak berita hoaks Habib Rizieq Shihab kena azab, Habib Rizieq tewas terkapar, pokoknya semua berita ada, kita tunjukkan di persidangan. Padahal berita-berita itu jelas-jelas membuat keonaran. Tapi lucunya berita-berita itu luput dari pantauan hakim, Polisi, tidak dianggap,” kata Aziz Yanuar.
Setidaknya itu diketahui secara luas sebelum terjadinya penangkapan Habib Rizieq.
Beritanya pun beragam, dari situ Habib Rizieq marah, dan memilih untuk melawan kabar buruk tersebut, termasuk ketika dikabarkan positif Covid-19.
Baca Juga: Tuan Guru Bajang Sebut Penderitaan Habib Rizieq Lebih Berat di Era Sebelum Jokowi: Jauh Lebih Berat
Sedangkan Habib Rizieq sendiri bereaksi karena ingin menyanggah kabar bohong tersebut sebagai pemicunya.
Namun, apa yang terjadi diabaikan, dan ketika Habib Rizieq masuk meja berita, dialah yang menjadi sasaran.
Maka tak heran jika Habib Rizieq menilai kasus ini menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia.***
