Meski demikian, aktivis yang berencana melakukan perkemahan di tanah dari rumah-rumah warga Bojong Koneng yang digusur ini masih harus memikirkan teknis pelaksanaannya karena pandemi masih belum usai.
Tujuannya agar kegiatan jambore yang mereka laksanakan tidak dibubarkan oleh Satgas Covid-19 setempat dengan dalih penanganan pandemi, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Tapi karena situasinya di tengah pandemi, maka teknisnya itu masih dipikirkan karena bisa saja aparat keamanan dengan dalih penanganan pandemi Covid itu membubarkan aksi jambore," katanya.
Tak hanya itu, Hersubeno Arief juga mengatakan bahwa Rocky Gerung telah memperoleh banyak kiriman makanan hingga tawaran rumah baru dari berbagai kelompok.
Bahkan, orang-orang yang menawarkan rumah baru untuk Rocky Gerung tak mengenakan harga alias mempersilahkan Rocky Gerung menempati rumah yang ditawarkan secara gratis.
"Khusus untuk Rocky Gerung, dukungan juga mengalir sangat luar biasa dari berbagai kelompok dalam perbincangan dengan saya tadi dia mengatakan bantuan kiriman makanan saat ini berdatangan, dan kemudian puluhan orang sudah menawarkan rumah, villa, dan apartemennya untuk ditempati oleh Rocky Gerung gratis," ujar dia.
Hersubeno Arief mengatakan, sesungguhnya Rocky Gerung tak mempermasalahkan jika hanya rumah miliknya yang digusur oleh Sentul City.
Akan tetapi, Rocky Gerung menilai rumah yang digusur oleh Sentul City merupakan isu ketidakadilan yang dilakukan oleh pengembang karena ancaman tersebut juga ditujukan kepada warga di sekitarnya bahkan hingga ekosistem lingkungan hidup di Bojong Koneng.