"Jadi keadaan itu yang memperlihatkan bahwa krisis kepemimpinan betul-betul serius ada di kita. Bukan pemimpinnya yang gak ada, tapi cara merekrut pemimpin itu," katanya.
Rocky Gerung menilai, ketentuan seperti presidential treshold menjadi salah satu penghalang lahirnya sosok pemimpin berkualitas di Indonesia.
Bahkan, seringkali beberapa orang yang ingin maju dalam pemilu harus memberikan upeti kepada partai politik tertentu atau bahkan melakukan money politics jika ingin terpilih atau bahkan menang.
"Banyak pemimpin di kita, tapi mesti lewat treshold, mesti lewat upeti, mesti money politics, macem-macem kan?," ujar dia.
Rocky Gerung menyayangkan banyaknya bibit calon pemimpin yang unggul namun tak dapat tampil dalam panggung politik Indonesia (melalui pemilu) karena sejumlah aturan yang pro oligarki.
Bahkan, dia menilai aturan tersebut sengaja dibuat oleh oligarki sehingga secara tak langsung turut berperan dalam memperpanjang krisis kepemimpinan di Indonesia.
"Orang baik, orang bagus, orang yang mampu untuk melihat masa depan bertebaran di seluruh Nusantara, cuma dipagari oleh aturan-aturan yang sifatnya oligarki. Tetapi aturan itu dibuat supaya untuk menghalangi (potensi calon pemimpin yang bersih)," tuturnya.***