Network
KABAR BESUKI - Kabar terbaru dari dua makam korban ibu dan anak di Subang yang telah dibongkar.
Hal ini dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2021 pukul 14.00 Wib sampai dengan pukul 17.30 Wib.
Makam 2 korban ini dibongkar guna untuk dilakukan otopsi ulang.
Baca Juga: Dituntut Minta Maaf Usai Rasis ke Jokowi dan Ganjar Pranowo, Natalius Pigai: Laporkan Saja ke Polisi
Lalu apa tujuan dari autopsi ulang ini? apakah ini wajar? Inilah ungkapan dari Dokter ahli forensik.
Otopsi forensik adalah pemeriksaan terhadap jenazah untuk kepentingan peradilan yang diminta oleh penyidik. Dan bukan diminta oleh orang lain.
Tujuannya untuk mengetahui mekanisme kematiannya, mengetahui penyebab kematiannya, perkirakan waktu kematian, hal-hal yang terkait dengan kematian.
Baca Juga: Muncul Narasi Anies Baswedan Dicopot Saja dari Gubernur Jika Ingin Masalah di Jakarta Cepat Selesai
Ternyata diketahui bahwa tulang tengkorak kedua korban itu memar, dan ada yang patah. Diduga pemukulan menggunakan papan pembilas pakaian.
Kapolres Subang juga menduga bahwa Tuti tidak melawan pada saat kejadian, sehingga membuat bibirnya robek.
Diduga pada saat kejadian Tuti sedang tertidur, karena melihat tak ada perlawanan dari korban.
Baca Juga: Saksi Sebut Jasad Korban Pembunuhan Subang Tuti dan Amel Kondisinya Membusuk Serta Bau Menyengat
Sedangkan pada Amelia diduga ia sudah melakukan perlawanan, bahkan sempat terjatuh.
Menurut psikolog ini bukan tipe pembunuhan biasa namun bisa digolongkan dengan tipe pembunuhan yang sadis.
Karena diduga pelaku memiliki dendam namun masih memiliki rasa kasih sayang terhadap korban. Karena pelaku tak tega melihat tubuh korbannya berlumuran darah.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut Kemarahan Mensos Risma Lampaui Batas: Sebaiknya Segera Ikut Terapi
Makanya pelaku sempat memandikan korban lalu ditumpuk didalam bagasi mobil Alphard. Menurut polisi yang pertama dibunuh adalah Tuti lalu Amel dibunuh diduga jam 05.00 Wib.
Lalu mengapa mereka ditelanjangi apakah dilakukan pelecehan seksual? Ternyata kedua korban sudah diperiksa dan tidak ada bukti pelecehan sama sekali.***
