Network
KABAR BESUKI – Hasil Otopsi Gilang salah seorang mahasiswa di UNS Solo yang meninggal saat menjalani Diklatsar Menwa akhirnya keluar.
Berdasarkan hasil otopsi tersebut, pihak Kapolresta Surakarta mengungkap bahwa kematian Gilang disebabkan akibat kekerasan benda tumpul.
“Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah adanya luka yang diakibatkan kekerasan tumpul yang membuat korban mati lemas,” kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak selaku Kapolresta Surakarta seperti dikutip Kabar Besuki dalam Youtube tvOneNews.
Baca Juga: Danu Dikabarkan Alami Perubahan Sikap Usai Minum Air Ki Sodo Buono, Simak Keterangan Berikut Ini
Kombes Pol Ade juga menjelaskan bahwa pihaknya akan kembali memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penyidikan dengan meminta keterangan para ahli yang dilibatkan dalam otopsi jenazah Gilamh dari tim kedokteran forensik.
“Tim kembali akan melakukan pemanggilan terhadap beberapa saksi termasuk ahli yang akan kita lakukan pemeriksaan, untuk mendalami hasil otopsi,” jelas Kombes Pol Ade.
Kombes Pol Ade menjelaskan bahwa saat ini kasus Gilang ini sudah naik ke tahap penyidikan setelah dilakukan gelar perkara.
“Hasil gelar perkara yang kita lakukan, meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan, dan serangkaian kegiatan penyidikan sudah kita lakukan,” ujar Kombes Pol Ade.
Lebih lanjut, Kombes Pol Ade menyebut bahwa hingga saat ini sudah ada 25 orang saksi yang diperiksa terkait insiden meninggalnya Gilang.
Baca Juga: Benda Misterius Raksasa Mirip Roket Mengapung di Tengah Laut, Netizen Menduga Itu Alat Pelacak
Beberapa saksi tersebut diantaranya para peserta yang mengikuti Diklatsar Menwa, Pembina Menwa UNS dan juga kedua orang tua korban.
Kombes Pol Ade juga menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan lantaran kematian Gilang diduga kuat akibat adanya kekerasan.
Saat ini, Kombes Pol Ade menjelaskan bahwa pihaknya akan fokus untuk menyelidiki bentuk kekerasan apa yang dilakukan dan siapa pelaku dari kekerasan tersebut.
“Penyidik akan menguatkan alat-alat bukti yang ada dari hasil penyidikan yang kita lakukan untuk mengungkap tindak kekerasan apa yang terjadi diklat berlangsung dan oleh siapa,” imbuhnya.
Pihak kepolisian juga telah mengamankan barang bukti terkait kejadian yang sempat viral tersebut diantaranya pakaian korban yang dipakai selama diklatsar, senjata replika, helm dan barang elektronik.***
