Ignasius Jonan Bongkar Borok Proyek Kereta Cepat, Refly Harun: Dimakan Mati Ibu, Tidak Dimakan Mati Bapak

- 2 November 2021, 08:00 WIB
Ignasius Jonan Bongkar Borok Proyek Kereta Cepat, Refly Harun: Dimakan Mati Ibu, Tidak Dimakan Mati Bapak
Ignasius Jonan Bongkar Borok Proyek Kereta Cepat, Refly Harun: Dimakan Mati Ibu, Tidak Dimakan Mati Bapak /Ilustrasi/Rudy and Peter Skitterians/PIXABAY/Skitterphoto

Refly Harun mengaku tak habis pikir ketika Jokowi menyalahkan BUMN ketika dianggap tak beres dalam kinerjanya.

Padahal kata dia, proyek kereta cepat justru merupakan ambisi dari Presiden Jokowi sendiri.

"BUMN yang dijadikan kambing hitamnya, padahal ini memang ambisi pemerintah awalnya. Padahal kita tidak tahu apakah itu ambisi dari Kementerian BUMN ataukah ambisi dari Presiden Jokowi itu sendiri," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ngaku Tak Temukan Hal Positif dari Jokowi dan Skakmat Arya Sinulingga Terkait Proyek Kereta Cepat

Refly Harun juga menyoroti terkait porsi kepemilikan saham Indonesia dan China di PT KCIC, setelah pemerintah memutuskan untuk lebih memilih bekerja sama dengan China dibandingkan Jepang.

Awalnya China hanya memiliki 40 persen saham di PT KCIC dan Indonesia melalui empat BUMN yang ditunjuk sebesar total 60 persen, akan tetapi konon katanya saat ini berbanding terbalik.

"Awalnya Jepang menginginkannya, China juga. Rupanya sepertinya Jepang lebih mahal, tapi sekarang nilainya (China) sudah lebih. Awalnya kepemilikan Indonesia 60 persen, China 40 persen, sekarang konon sudah terbalik," ujar dia.

Refly Harun menilai proyek kereta cepat sebagai buah simalakama, karena Indonesia dianggap sudah terjebak dengan perangkap China terlepas dari proyek tersebut dilanjutkan atau tidak.

"Jadi kereta api cepat ini adalah buah simalakama, dimakan mati ibu tidak dimakan mati bapak. Ada masalah-masalah yang sebenarnya kita harus cek lagi governance-nya. Sayangnya DPR nggak mau ngangket yang begini-begini, yang diangket KPK, yang diangket kepentingan-kepentingan pribadi mereka sendiri," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x