Network
KABAR BESUKI – Pemerintah mencanangkan Indonesia memiliki pelabuhan ramah lingkungan, sebagai upaya mengurangi gas emisi buangan.
Wilayah Asia dan Afrika di Prediksi akan mengalami peningkatan emisi paling tajam karena pertumbuhan lalu lintas pelabuhan yang signifikan.
Maka dari itu pemerintahan Indonesia berkomitmen untuk memiliki pelabuhan yang berbasis ramah lingkungan.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Adanya Ironi Jelang Hari Pahlawan: Justru yang Hiruk Pikuk Adalah Para Makelar
Seperti yang dilansir KABAR BESUKI dari Instagram @kemenhub151, menyebutkan beberapa upaya pemerintah untuk mewujudkan pelabuhan ramah lingkungan.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan pelabuhan ramah lingkungan:
- Meratifikasi konvensi internasional tentang pencegahan pencemaran dari kapal atau MARPOL Annex VI
- Penggunaan peralatan listrik dalam kegiatan bongkar muat
- Penggunaan truk berbahan bakar gas di area pelabuhan.
- Pengembangan aplikasi untuk pendaftaran angkutan barang dari pengirim ke pengangkut
- Penggunaan energi Surya dan lampu LCD.
Diperkirakan akan terjadi emisi pengiriman hingga empat kalau lipat di tahun 2050.
“khususnya di sektor transportasi laut menjadi salah satu kontributor utama perubahan iklim. Perlu dilakukan upaya pengendalian iklim melalui pengelolaan pelabuhan yang ramah lingkungan, kami berharap aksi mitigasi perubahan iklim di area pelabuhan, akan mengurangi emisi secara signifikan dan berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca dari sektor transportasi,” Ujar Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
