Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Refly Harun, Masalah tersebut kemudian dikomentari oleh Refly Harun dan mengatakan TNI harus ramah dengan rakyat.
Ia juga berharap TNI tidak menjadi bagian dari instrumen kekuasaan atau alat dari kelompok tertentu yang mendukung kekuasaan.
“Kalao TNI mau ‘nyikat’ tentu tak akan ada rakyat yang bisa melawan. Tapi kalo semua rakyat melawan, maka negara kita jadi chaos. Tentu tidak ingin berharap seperti itu, kita berharap tentara kita professional, seperti yang disampaikan Panglima baru Andika Perkasa yang siap akan dilantik,” tutur Refly Harun.
Menurut Refly Harun, ketika kita berbicara tentang negara demokrasi, oposisi harus dianggap oleh negara sebagai vitamin.
Mengenai perkiraan jutaan orang yang akan menghadiri pertemuan 212, Refly juga mendorong pemerintah untuk mempromosikannya sebagai peluang.
Tidak hanya di mata oposisi, tetapi menjadikannya sebagai festival yang bermanfaat bagi banyak orang dan negara.***