KABAR BESUKI - Gunung Merapi yang baru-baru ini terus aktif masih terus luncurkan guguran lava pijar, Status level masih siaga.
Gunung yang terletak di kawasan perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut juga pada Senin, 8 November 2021 juga meluncurkan lava pijar dari atas gunung sebanyak tujuh kali.
Sementara itu, jarak luncuran lava pijar mencapai 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Dirlantas Polda Jatim Ungkap Ada Dugaan Unsur ‘Kesengajaan’ Sopir dalam Kecelakaan Vanessa Angel
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan ketujuh guguran lava pijar itu terpantau dalam pengamatan mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB.
Melansir Kabar Besuki dari PMJ News, Hanik Humaida selaku kepala BPPTKG memaparkan bahwa selama periode pengamatan tersebut, juga sempat terjadi Gempa guguran.
Tercatat, Gunung Merapi mengalami 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-29 mm selama 43.7-215 detik.
Kemudian, 13 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-5 mm selama 6-9 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 7.9-10.1 detik.
Tak hanya itu, asap berwarna putih bertekanan juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 200 sampai 300 meter di atas puncak, pada Senin, 8 November 2021 pagi hari.
Sedangkan dalam periode pengamatan Minggu, 7 November 2021 kemarin pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 13 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III (Siaga).
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak terhadap wilayah sektor selatan-barat daya.
Daerah yang terdampak meliputi, Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Jika terjadi letusan, diperkirakan lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.***