Dia membenarkan pernyataan yang menyebut bahwa BUMN dan sejumlah pejabat negara telah rusak, akan tetapi dia juga memberikan catatan bahwa Jokowi juga telah membungkam suara oposisi dengan menghisap kekuatannya dalam kabinet.
"Semua yang dicetuskan oleh Buya itu benar, BUMN rusak, pejabatnya brengsek, memang. Tapi, problemnya Pak Jokowi menghisap semua potensi kritik itu ke dalam kabinetnya, nggak ada lagi oposisi kan?," ujarnya.
Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Banyak Penyimpangan terhadap Pancasila dan Mafia Merajalela di Era Rezim Jokowi
Rocky Gerung juga menilai bahwa rusaknya BUMN dan pejabat serta orang-orang di sekeliling Jokowi semata-mata karena kesalahan mereka.
Menurutnya, Jokowi harus ikut bertanggung jawab karena dianggap menjadi biang keladi kerusakan tersebut dan membiarkannya berlanjut hingga kini.
"Karena itu nggak bisa disebut bahwa BUMN rusak, pejabat rusak, dan mereka yang mengelilingi Pak Jokowi. Jokowi sendiri yang undang kerusakan itu dan membiarkan kerusakan itu berlanjut," ucapnya.
Rocky Gerung sangat mengapresiasi upaya Syafii Maarif dalam memberikan perspektifnya terkait kinerja pemerintahan Jokowi.
Akan tetapi, dia juga mencatat bahwa Syafii Maarif lupa menyampaikan poin penting dari semua yang dijelaskannya, yakni pertanggungjawaban Jokowi sebagai Presiden RI di balik semua hal tersebut.
"Beliau berupaya untuk kasih perspektif, tapi dia gagal melihat bahwa keadaan yang dia terangkan itu justru memang tanggung jawab utamanya itu ada pada presiden," tuturnya.***