Menurutnya, tindakan membentuk sebuah tim cyber army ini justru sama saja dengan tindakan yang dilakukan oleh para buzzer ‘bayaran’.
“Jangan, jangan karena kita semua ini jangan mengikuti pola yang sama,” ujar Anies Baswedan.
Anies menjelaskan bahwa jika cyber army yang dibentuk oleh MUI DKI Jakarta itu untuk kepentingan klarifikasi dan menangkal isu hoax, maka hal tersebut tidak masalah dilakukan.
Namun, Anies menegaskan bahwa ia tidak mau jika MUI DKI Jakarta justru membentuk sebuah cyber army untuk melawan para buzzer.
Baca Juga: Arteria Dahlan Tegaskan Siap Jihad Jika Ibunya Dilaporkan ke Polisi: Urusannya Sama Ibu Saya Lho!
“Tapi kalau dibuat klarifikasi ya harus dilurusin, bukan buzzer lawan buzzer, enggak lah, masa kita jadi sekelas sama buzzer, jangan dong, tunjukkan bahwa kita bekerja dengan akal sehat, kita kerja sesuai norma,” ujar Anies Baswedan.
Seperti diketahui sebelumnya, ketua umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang menyerang para ulama dan Gubernur DKI Jakarta.
Pembentukan cyber army ini bertujuan untuk membela dan melindungi Anies Baswedan saat diserang isu hoax dan fitnah oleh para buzzer.
Karena menurutnya, buzzer selalu mencari-cari kesalahan Anies, padahal Anies Baswedan sudah bekerja keras demi masyarakat ibu kota.***