Rocky Gerung menilai bahwa seorang calon pemimpin harus memiliki kualitas, kapasitas, dan integritas.
Menurutnya, jika seorang calon pemimpin memiliki kesemuanya tetap akan menjadi orang yang bermartabat meski wajahnya kerap dipajang di toilet atau bahkan di pucuk Monas sekalipun.
"Nggak ada soal mau ditaruh dimanapun wajah orang itu, kalau dia bermutu tuh nggak akan menurunkan harkatnya tuh, mau ditaruh di WC, mau ditaruh di atas Monas, tetep dia bermutu kalau dia betul-betul punya integritas dan punya kapasitas," katanya.
Sebaliknya kata Rocky Gerung, orang yang tidak memiliki kapasitas, kualitas, dan integritas tetap tidak akan menjadi orang yang bermutu selama tidak ada komitmen untuk mengubahnya dari orang yang bersangkutan, meski telah menggenjot pencitraan dengan memasang baliho raksasa hingga kerap hadir di berbagai acara peresmian.
"Tapi sebaliknya, ada orang yang ditaruh di baliho gede-gede, dibikinin upacara tiap hari gunting pita buat meresmikan infrastruktur kebanggaan bangsa tapi kalo gak bermutu ya tetep nggak bermutu," ujar dia.
Rocky Gerung menilai, pada akhirnya orang akan menilai seorang calon pemimpin dari kebersihan hati dan kejernihan pikirannya.
Dia menegaskan bahwa kedua hal tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang tersebut sebagai seorang pemimpin.
"Jadi sekali lagi orang itu dinilai dari kebersihan hatinya dan kejernihan pikirannya tuh, nah itu yang bisa jadi ukuran," tuturnya.***