KABAR BESUKI - Panglima Tambak Baya, Marselinus Mi'an mengecam keras atas video pernyataan eks Caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan.
Marselinus Mi'an menegaskan bahwa jangan sekali-kali untuk menghina orang Kalimantan. Sebab di Kalimantan tidak hanya ada suku Dayak saja, tetapi banyak suku yang berada disana.
"Jangan coba-coba menghina suku orang di Kalimantan, bukan hanya suku Dayak, tapi banyak suku-suku lain yang berada disitu," kata Panglima Tambak Baya, Marselinus Mi'an dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Shello News.
Menurutnya, jika Edy Mulyadi tidak setuju dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), sebaiknya meminta intervensi kepada Pemerintah.
Baca Juga: Edy Mulyadi Minta Maaf Soal Ucapan 'Tempat Jin Buang Anak': Saya Minta Maaf, Itu Istilah Sangat Umum
"Kalau kamu tidak setuju atas ibu kota negara di Kalimantan Timur, silakan kamu intervensi pemeritah," imbuhnya.
Menurut Marselinus Mi'an, bahwa orang Kalimantan tidak pernah meminta Ibu Kota pindah.
"Karena orang Kalimantan tidak pernah meminta ibu kota pindah. Karena orang dayak tidak pernah meminta ibu kota pindah," tegasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa melalui video beredar Edy Mulyadi terlihat tengah dalam konferensi pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).