Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Disebut Jadi Tempat Rehab, Wakil Ketua KPK Temukan Kejanggalan Ini

- 26 Januari 2022, 08:32 WIB
Wakil ketua KPK kpk temukan kejanggalan soal kerangkeng di rumah bupati langkat.
Wakil ketua KPK kpk temukan kejanggalan soal kerangkeng di rumah bupati langkat. /PMJ News/

KABAR BESUKI – Wakil Ketua komisi pemberantasan korupsi (KPK) Nurul Ghufron buka suara terkait penemuan kerangkeng di rumah Bupati nonaktif Langkat.

sebagaimana diketahui,  KPK menemukan adanya kerangkeng manusia saat melakukan operasi tangkap tangan di rumah bupati Langkat.

Kerangkeng manusia tersebut berukuran 6x6 meter dan dihuni oleh 27 orang yang diduga bekerja setiap hari di kebun sawit.

Menurut pengakuan bupati Langkat, kerangkeng manusia tersebut dijadikan sebagai tempat rehabilitasi untuk masyarakat yang kecanduan narkoba atau dititipkan oleh orangtuanya terkait kenakalan remaja.

Baca Juga: Maura Magnalia Putri Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono Meninggal Dunia, Fadli Zon: Turut Berduka Cita

Menanggapi pengakuan tersebut, pihak KPK ternyata menemukan hal janggal saat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kerangkeng manusia di rumah bupati Langkat.

Ketika bertanya langsung kepada para penghuni kerangkeng, KPK menemukan fakta bahwa para penghuni kerangkeng tersebut adalah diduga pekerja kelapa sawit yang bekerja tanpa diberi upah.

“Saat ditanyakan memang mereka mengatakan bahwa mereka adalah pekerja di kebun sawit bupati Langkat, mereka berjumlah 40 orang yang ditempatkan di 2 ruangan tersebut,” kata wakil KPK Nurul Ghufron seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube tvOneNews_ pada 26 Januari 2022.

Baca Juga: Cek Fakta: Dude Harlino Dikabarkan Berpulang Usai Jalani Operasi 'Semoga Tenang Disana', Ini Faktanya

“mereka menyampaikan bahwa mereka bekerja dari jam 8 sampai 6 sore secara shift, mereka mengaku sudah 1 tahun bekerja, ketika ditanyakan apakah mendapatkan gaji, mereka tidak mendapatkan gaji, bahkan mereka tampak ketakutan ketika menyampaikan keterangannya,” ujarnya.

Nurul Ghufron mengatakan bahwa ketika melakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak KPK juga mengatakan bahwa para penghuni tidak mengaku bahwa mereka adalah pengguna narkoba seperti yang ramai diberitakan.

Ia bahkan mengatakan bahwa para penghuni kerangkeng tersebut tidak terlihat seperti seorang pengguna narkoba.

“dari keterangan mereka adalah mereka adalah pekerja, jadi tidak tampak sebagai pecandu atau orang yang sedang direhab,” jelas Nurul Ghufron.

Baca Juga: Arya Saloka Pamer Rumah Baru Gaya American Classic, Ada Ruangan Rahasia yang Bikin Mata Terkejut

Tak hanya itu saja, pihak KPK juga mengungkap bahwa kerangkeng yang disebut-sebut sebagai tempat rehabilitasi itu tidak memiliki dokter khusus untuk menangani para pengguna atau pecandu narkoba.

“Tidak ada tim medis yang ada di lokasi,” ungkapnya.

Nurul Ghufron juga menegaskan bahwa para penghuni kerangkeng di rumah bupati Langkat tampak ketakutan saat diajak berdialog, ia juga menduga bahwa para penghuni tersebut bukanlah para pengguna narkoba, melainkan para pekerja paksa.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkait

Terkini

x