KABAR BESUKI – Pandemi virus Corona atau Covid-19 masih menjadi momok untuk masyarakat dunia, terutama Indonesia. Tenaga medis yang semakin kewalahan setiap harinya, karena kasus pasien terinfeksi Covid-19 terus bertambah perharinya.
Tidak lama ini beredar kabar tentang penolakan jenazah seorang perawat yang meninggal karena Covid-19. Masayarakat sekitar tidak mengizinkan pemakaman perawat tersebut, dikarenakan ia positif Covid-19. Aksi penolakan tersebut termasuk diskriminasi, hal tersebut terjadi di daerah Unggaran, Kabupaten Semarang.
Baca Juga: Bagi Sembako Kepada Warga, Wabup Yusuf Ingatkan Bahaya Corona
Mendengar kabar tersebut membuat gubernur Jawa Tengah angkat bicara. Ganjar merasa sedih melihat hal tersebut terjadi, sehingga ia menyiapkan Taman Makam Pahlawan untuk menguburkan jenazah para tenaga medis yang berjuang.
Tidak hanya itu Ganjar Pranowo mengambil sikap untuk meminta pendapat psikolog, serta para dokter perguruan tinggi untuk menyiapkan taman makam pahlawan bagi jenazah para tenaga medis.
Dikutip dari kanal Youtobe Najwa Shihab pada hari Rabu 15 April 2020, “Ini cerita jihad yang kemudian terkontaminted yang kemudian nyawanya harus diberikan.” Ujar Ganjar Pranowo.
Dengan adanya kejadian tersebut, Ganjar mengambil kesimpulan. Yang pertama, Ganjar ingin memberikan penghormatan tinggi karena perjuangan dan pengorbanan para tenaga medis. Kedua, ia juga tidak ingin kembali mendengar ada penolakan jenazah akibat virus Covid-19.
Tidak sedikit masyarakat pro dan kontra mengenai statment atau pilihan Ganjar yang ingin menyiapkan Taman Makam Pahlawan untuk para tenaga medis. “Ya... saya paham, tidak semua masyarakat setuju. Akan tetapi saya sudah mengirimkan surat kepada Presiden.” Ungkap Ganjar.***