Sementara itu, takbiran secara online juga akan diikuti oleh sejumlah tim medis di Rumah Sakit Dr. Soetomo Milik Pemprov Jatim, tim check point PSBB di Bundaran Waru, TNI/Polri, Bupati Sampang H Slamet Junaidi, Bupati Probolinggo Hj Puput Tantriana Sari, dan Walikota Mojokerto Hj Ita Puspitasari.
Ketua DPD RI La Nyala Mataliti, Wagub Jatim Emil Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Kapolda Irjen Pol M Fadil, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Pangkoarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto, dan Kepala Kanwil Kemenag Jatim serta Kajati Jatim juga dijadwalkan ikut serta dalam acara tersebut.
“Semua elemen kami coba rangkul ikut serta, termasuk paguyuban-paguyuban warga Jatim yang ada di Jakarta dan tidak bisa mudik tahun ini,” ujarnya.
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim sendiri telah secara tegas melarang takbiran keliling guna mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19.
Baca Juga: Bupati Trenggalek Umumkan 4 Orang Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Khofifah juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan tradisi lebaran berupa bersalaman secara langsung di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
“Untuk sementara, selama pandemi ini belum berakhir sebaiknya tidak melakukan kontak fisik, berupa jabat tangan maupun “cipika-cipiki”. Sebagai gantinya bisa melakukannya dengan telepon, whatsapp, sms, video call, dan lain sebagainya,” ujarnya.Menurut Khofifah, kondisi pandemi ini sangat berbahaya jika ada kerumunan dan kontak fisik. Khofifah juga meminta untuk tidak melakukan tradisi berkunjung ke sanak saudara saat Lebaran.***