Menurut Hersubeno Arief, ada tukar tambah kepentingan politik yang membuat Jokowi kekeh meneken kebijakan larangan ekspor CPO meski tahu akan dampaknya pada para petani sawit.
“Ada tukar tambah kepentingan politik, ada tukar tambah mengapa petani sawit harus dikorbankan dengan target meraih kembali dukungan dari emak-emak kelas menengah di indonesia, ada konflik di internal kabinet yang ini nggak kalah seru,” ujar Hersubeno.
Baca Juga: Keppres Telah Terbitkan BPIH Tahun 1443 H atau 2022 M, Berikut Daftar Biaya Haji per Embarkasi
“Yang jauh lebih seru menurut saya, saling membatalkan antara menteri dan presiden ini menunjukkan mulai ada trik, ada kepentingan yang berbeda di internal kabinet,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hersu itu menganggap bahwa kebijakan larangan ekspor CPO ini sebagai perjudian politik terbesar bagi Jokowi.
“Jadi boleh disebut keputusan Jokowi melarang total ekspor minyak goreng dan semua bahan bakunya termasuk CPO ini merupakan perjudian politik besar bahkan bisa yang terbesar bagi Jokowi,” terangnya.***