Berkat Anies Baswedan Sirkuit Formula E Selesai, Giring Ganesha Akan Disiapkan Lahan untuk Ngangon Kambing

- 30 April 2022, 20:36 WIB
Presiden RI dan Gubernur DKI Jakarta sedang meninjau Sirkuit Formula E
Presiden RI dan Gubernur DKI Jakarta sedang meninjau Sirkuit Formula E /IG aniesbaswedan/

KABAR BESUKI - Analisis Psikologi Politik, Saeful Zaman memberikan sindiran ringan dan masukan terhadap Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang selalu mengkritik kinerja Anies Baswedan.
 
Seperti yang diketahui Giring sering sekali mengkritik Anies Baswedan, terutama dalam hal pembangunan Sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta.
 
Giring pun sebelumnya pernah mengunjungi langsung lahan Sirkuit Formula E sebelum dibangun, dan disana dia menemukan belasan kambing di lahan yang dijadikan lokasi balapan mobil listrik tersebut.
 
 
Setelah pembangunan hampir selesai, Presiden Joko Widodo ditemani Anies Baswedan datang meninjau lokasi tersebut.
 
Kang Ijul sedikit memberikan kalimat pembuka terkait Sirkuit Formula E yang sudah jadi, apalagi ketika Presiden Joko Widodo bersama Anies Baswedan datang untuk melihatnya, kenapa tidak ada komentar apapun dari para buzzer padahal sebelumnya kenceng banget.
 
"Sirkuit Formula E ini siap, jadi ini seperti menepis menjawab keraguan pihak, terlebih Presiden Joko Widodo datang bersama Anies Baswedan. Saya gak tahu nih komentar-komentarnya buzzer seperti apa, kok adem-adem aja. Padahal sebelum-sebelumnya kenceng banget," kata Kang Ijul.
 
Saeful Zaman seorang Analisis Psikologi politik menanggapi hal tersebut kalau Anies Baswedan itu bekerja dalam senyap, tiba-tiba sudah selesai saja pembangunannya, cara kerja dia itu cepat dan tepat, sekarang dunia mulai mengagumi Jazz, mungkin setelah ini Formula E.
 
 
"Inilah yang dimaksud Anies Baswedan yang banyak orang mengatakan, sesungguhnya cara-cara yang dilakukan Anies itu adalah bekerja dalam senyap.  Kita juga sering bahas, tiba-tiba jadi, banyak tiba-tibanya karena cara-cara yang dilakukan Anies itu kerja cepat tapi juga kerja tepat. Sekarang dunia sudah mulai melirik, mengakui dan mengagumi Jazz, bisa jadi berikutnya adalah mengakui dan mengagumi formula E," lanjutnya.
 
Kang Ijul juga mengatakan bahwa sebelum Sirkuit Formula E jadi, banyak yang mencecar kinerja Anies Baswedan entah itu dari organisasi atau perorangan, dan salah satunya adalah Haji Giring, bahkan dia rela sampai meluangkan waktu untuk melihat langsung lokasi Sirkuit Formula E.
 
"Kalau kita melihat sebelum jadikan, apa lagi kita bicara soal siapa, apakah perorangan atau kan lembaga organisasi yang selama ini mencecar Anies Baswedan, salah satunya yang disebut Haji Giring. Ini sering banget gitu menyerang bahkan meluangkan waktu langsung ke lokasi Sirkuit Formula E, setelah seperti ini bagaimana gitu, gak ada nada-nadanya," lanjut Kang Ijul.
 
Saeful sedikit intermezo dengan sosok Giring yang sering memunculkan namanya di depan dengan tambahan huruf H.
 
 
"Aduh, tapi kok saya agak merasa terganggu ya, memang dia sering memunculkan namanya di depan dengan H ya, itu apa bisa dipastikan Haji atau H yang lain. Ya, memang kita tahu Giring pernah berhaji, cuman dengan kelakuannya itu yang sering dicemooh netizen, rakyat umat muslim, kok jadi perasaan gak pantes gitu. Walaupun tentu bicara akhlak kan tidak terkait dengan dia sudah ke Mekah atau belum, oke itu hanya intermezo saja," jawab Saeful.
 
Saeful kembali melanjutkan pembahasan terkait Giring yang kerjanya cuma ngurusin kinerja Anies Baswedan.
 
"Nah, iya menarik memang, Giring itu kan satu-satunya ketua partai politik yang kerjanya hanya ngurusin Anies, makanya ketika yang diurusnya sudah selesai, pengurusnya biasanya jadi tenggelam, kan di awal-awal ketika masih mengurus itu selalu muncul di publik mengatakan bahwa ini apaan ini, gak ada pembangunan apa-apa, ini sih tempat ngangon kambing katanya," lanjut Saeful Zaman.
 
Saeful menambahkan, untuk sekarang yang diurus sudah selesai Sirkuit Formula E sudah jadi, mungkin nanti kita urunan siapkan lahan kosong untuk Giring ngangon kambing, supaya bisa tetap eksis.
 
"Sekarang yang diurus sudah selesai, Sirkuit Formula E sudah jadi, nah mungkin bisa jadi nanti kita urunan untuk menyiapkan lahan kosong untuk nganggon kambing buat Haji Giring, agar dia masih tetap eksis," kata Saeful.
 
 
Kang Ijul langsung menyambung, kalau mungkin saat ini Giring lagi memantau dan mencari celah apa yang bisa dikritik oleh dia.
 
"Atau mungkin lagi menyusun dulu sambil meneropong gitu, celah apa yang bisa di kritik oleh PSI khususnya oleh Giring," sambung Kang Ijul.
 
Menurut Saeful, Giring itu pansos karena Anies termasuk salah satu calon capres populer sekaligus dekat dengan umat muslim, perilaku Giring itu 11-12 dengan bajeb istana salah satunya suka nyinyir, siapapun yang dekat dengan umat islam pasti di hantam.
 
"Ya, itu cara dia pansos, dia tahu Anies adalah orang yang sangat populer diantara para politikus lain, dan Anies satu-satunya capres yang dekat dengan umat muslim, kita juga tahu PSI perilakunya 11-12 dengan bajeb istana, dia selalu nyinyir, dia selalu menentang, dia selalu berupaya mendegradasikan peran-peran umat islam. Jadi, ketika ada umat islam dekat dengan Anies, hantam Anies. Nanti umat islam dekat dengan tokoh yang lain, dihantam itu orangnya, saya kira persepsi yang sudah terbangun umat islam di Indonesia," katanya.
 
Kang Ijul kembali mengalihkan pembicaraan ke Anies Baswedan yang walaupun di cecar lawannya, Anies malah menunjukkan beberapa prestasi-prestasinya, dilansir Kabar Besuki dari YouTube Saeful Zaman.
 
 
"Nah, kembali ke Anies walaupun di cecar begitu intens oleh lawan-lawannya, yang notabene Anies Baswedan sendiri tidak menganggap itu sebagai lawan. Nah, tetapi Anies selalu menunjukkan prestasi-prestasinya, Jazz, ya kemudian Formula E," kata Kang Ijul.
 
Kang Ijul memberikan potongan video yang dimana Anies ikut melepas para rombongan yang melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing.
 
"Ini ada video Gubernur DKI Jakarta melepas rombongan warga DKI Jakarta pulang kampung tuh, ke kampungnya masing-masing. Terlihat sangat jelas bagaimana begitu peduli Anies ini dan gratis, terlihat ekspresi yang muncul dari warga natural, tenang, salaman dan sebagainya. Saya pribadi melihatnya ketika ada bus mau berangkat supirnya di salamin. Mungkin sambil, ya hati-hati, sederhana, akan tetapi rakyat menjadi seperti pil vitamin gitu loh, ini luar biasa," bahas Kang Ijul.
 
Menurut Saeful hal itu adalah peneduh, karena bagi rakyat yang dibutuhkan adalah yang tenang-tenang saja bukan gejolak dengan dinamika tinggi, gaya pemimpin juga mempengaruhi apa yang dirasakan rakyatnya.
 
"Sekaligus peneduh juga, kita sudah dengar gonjang-ganjing di antara politikus di Indonesia rakyat tuh butuh yang baik-baik aja, yang tenang-tenang saja, bukan gejolak yang dinamika begitu tinggi, dan itu gaya pemimpin mempengaruhi bagaimana nuansa yang akan dirasakan oleh rakyatnya," kata Saeful.
 
 
Saeful juga tertarik dengan adanya adegan Anies Baswedan menyalami supir bus yang membawa para pemudik, dia menyalami bukan hanya satu tangan tapi dua tangan.
 
"Saya juga tertarik dengan adegan itu, ketika Anies Baswedan menyalami sopir bus dan itu di salaminya bukan dengan cara salam biasa tapi, salami salam komando dan ditambah tangan kirinya. Sopir satu tangan, Anies dua tangan. Ini bentuk rasa simbolik yang luar biasa yang memberikan ketegasan bahwa pemimpin itu tugas hidupnya adalah mendedikasikan untuk rakyatnya, berbuat semampunya untuk membuat rakyatnya hidup terus bertambah kesejahteraannya, bertambah kenyamanannya, bertambah keamanannya," kata Saeful.
 
Kang Ijul menyambung bahwa hal yang dilakukan Anies merupakan ungkapan dia kalau mereka warga Jakarta jadi layani dengan benar.
 
"Seolah-olah ini mengatakan ke supirnya. Tolong ya, titip ya, mereka adalah warga kita, harus kita layani dengan benar," sambung Kang Ijul.
 
Saeful juga menambahkan kalau Anies mempersilahkan pemudik yang balik ke Jakarta yang ingin membawa keluarganya untuk mencari rezeki di Jakarta.
 
"Yang luar biasa lagi, di moment yang lain, saya juga sering mendengar Anies kepada warga Jakarta yang mudik mempersilahkan bagi yang balik ke Jakarta silahkan kalau mau bawa adiknya, kakaknya, iparnya, sepupunya, untuk mencari nafkah di Jakarta, Ini luar biasa, tidak perna ada pemimpin Jakarta yang pernah mengucapkan hal seperti itu, ini anti-mainstream ini kalau dibandingkan dengan gubernur sebelumnya," tutur Saeful.
 
 
Menurutnya, tidak ada Gubernur yang seperti ini, yang mempersilahkan siapapun datang ke Jakarta untuk mencari nafkah, kalau dibandingkan dengan Gubernur sebelumnya baru kali ini ada pemimpin yang mengatakan hal seperti itu, dan rakyat membutuhkan pemimpin seperti ini.
 
"Gubernur sebelumnya hampir semuanya ketakutan, sampai ada operasi Yustisia, periksa KTP, kalau bukan dari Jakarta dibalikin lagi. Anies berbalik mengatakan bahwa Jakarta milik Indonesia, Jakarta milik rakyat Indonesia, siapapun boleh datang kesini, siapapun boleh mencari nafkah disini, oh luar biasa itu. Kita butuh pemimpin yang seperti ini," lanjutnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Saeful Zaman


Tags

Terkait

Terkini

x