Network
KABAR BESUKI - Film Marvel superhero terbaru, sekuel “Doctor Strange (2016)” atau “Doctor Strange In the Multiverse Of Madnessfi” menghadapi reaksi keras di Cina atas adegan dimana kios surat kabar dalam film tersebut memuat karakter Cina untuk The Epoch Times, sebuah perusahaan media yang menentang Partai Komunis Cina.
Meskipun awalnya ada harapan bahwa sekuel Marvel untuk “Doctor Strange 2016” atau “Doctor Strange In the Multiverse Of Madness” akan dirilis juga di Cina, netizen siap ‘angkat senjata’ atas adegan tersebut dan mungkin akan melewatkannya dari preview film, yang saat ini sedang dalam proses peninjauan oleh otoritas Cina.
Menurut portal hiburan Deadline, studio film Disney tidak memberikan komentar terkait masalah ini.
Tabloid berbahasa Inggris Partai Komunis Tiongkok, Global Times, menerbitkan sebuah opini pada 1 Mei, “Menghina Cina? Tidak, Doctor Strange 2 Mempermalukan Amerika Serikat dan Hollywood”, tulis tabloid terbitan tersebut.
Baca Juga: Analisis Video Mesra Amanda Manopo dan Arya Saloka, Roy Suryo: Itu Natural, Teman Tapi Mesra
Di dalam tabloid berbahasa Inggris tersebut, penulis dengan byline Frank Bro menghubungkan The Epoch Times dengan gerakan keagamaan Falun Gong dan menulis: "Setelah pengungkapan kontroversi seperti itu, tidak diketahui apakah Marvel Studios akan menghapus elemen Falun Gong dari film. Tapi tidak peduli tindakan apa yang akan dipilihnya, itu hampir tidak berdampak untuk Cina.
"Bagaimanapun juga, ini hanya masalah satu atau lebih film Amerika Serikat di pasar Cina," sambungnya.
Film Marvel belum dirilis di Cina sejak “Avengers: Endgame” tahun 2019, meskipun film superhero sangat populer di seluruh dunia.
Rilisan blockbuster era pandemi seperti “Black Widow”, “Eternals”, “Shang-Chi And The Legend Of The Ten Rings”, “Venom: Let There Be Carnage” dan “Spider-Man: No Way Home” tidak ditayangkan di bioskop-bioskop Cina.
