Korea Utara Laporkan Satu Orang Meninggal Karena COVID-19 Varian Omicron

- 13 Mei 2022, 19:49 WIB
Ilustrasi Korut laporkan 1 orang meninggal karena varian Omicron dan ratusan ribu lainnya merasakan gejala demam
Ilustrasi Korut laporkan 1 orang meninggal karena varian Omicron dan ratusan ribu lainnya merasakan gejala demam //Pexels.com/Edward Jenner/

KABAR BESUKI - Diketahui bahwa satu orang dipastikan terinfeksi COVID-19 dan meninggal di Korea Utara dan ratusan ribu menunjukkan demam.

Menurut media pemerintah pada Jumat, memberikan skala yang berpotensi mengerikan dari wabah pertama yang dikonfirmasi di negara itu dari pandemi.

Data tersebut mewakili pengakuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari wabah eksplosif di negara yang tidak melaporkan kasus terkonfirmasi sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Korea Utara Berlakukan Lockdown untuk Pertama Kalinya Karena Covid-19

Dan Korea Utara mengatakan dapat menandai krisis kesehatan masyarakat, ekonomi, dan politik yang parah bagi rezim yang terisolasi.

Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat minggu ini, berencana memberikan vaksin COVID-19 dan dukungan medis lainnya kepada warga Korea Utara.

Pemerintah juga membahas perinciannya dengan Pyongyang, kata juru bicaranya Jumat.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia per 12 Mei 2022, Total Kasus Positif hanya 4,867 Orang

Para ahli mengatakan bahwa mengingat kemampuan pengujian Korea Utara yang terbatas, jumlah yang dirilis sejauh ini mungkin mewakili sebagian kecil dari infeksi.

Sekitar 187.800 orang dirawat di ruang isolasi setelah demam tidak diketahu asalnya menyebar secara eksplosif ke seluruh negeri sejak April.

Sekitar 350.000 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam itu, termasuk 18.000 yang baru melaporkan gejala tersebut pada Kamis.

Baca Juga: SEA Games 2021 Segera Resmi Dibuka Usai Ditunda Akibat Pandemi COVID-19

Sekitar 162.200 telah dirawat, tetapi tidak merinci berapa banyak yang dinyatakan positif COVID-19.

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, setidaknya enam orang dengan gejala demam telah meninggal, dengan salah satu dari kasus tersebut dikonfirmasi tertular varian virus Omicron.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia per 11 Mei 2022, Total Kasus Positif hanya 5,331 Orang

Kae Park dari Harvard Medical School, yang telah bekerja pada proyek perawatan kesehatan di Korea Utara mengatakan, negara itu telah menguji sekitar 1400 orang setiap minggu.

Hampir tidak cukup untuk mensurvei 350.000 orang dengan gejala.

"Yang lebih mengkhawatirkan adalah banyaknya orang bergejala, menggunakan tingkat kematian kasus konservatif 1 persen dengan asumsi lonjakan itu disebabkan oleh varian Omicron dari COVID-19, Korea Utara dapat memperkirakan 3.500 kematian akibat wabah ini," katanya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

x