UAS Jawab Tuduhan Ajarkan Ekstrimis dan Segregasi, Karni Ilyas: Sumbernya dalam Negeri?

- 20 Mei 2022, 16:27 WIB
UAS akhirnya jawab segala tuduhan yang diberikan oleh Pemerintah Singapura
UAS akhirnya jawab segala tuduhan yang diberikan oleh Pemerintah Singapura /Tangkapan Layar Channel YouTube Refly Harun./


KABAR BESUKI - Ustadz Abdul Somad (UAS) akhirnya buka suara dan menjawab segala tuduhan yang menyebutnya melakukan ajaran ekstrimis, segregasi, dan kata kafir.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Singapura merilis press release yang berisi tentang alasan kenapa Ustadz Abdul Somad harus ditolak dari negara tersebut.

Singapura mengatakan bahwa, UAS memberikan ceramah yang mengandung ajaran ekstrimis dan segregasi, sekaligus penyebutan istilah kafir yang dianggap tidak dapat diterima masyarakat Singapura yang multi ras dan multi agama.

Baca Juga: Reaksi Al Ghazali Tahu Mulan Jameela dan Maia Estianty Akur Lagi: Aku Justru Awalnya Kaget

UAS menanggapi tuduhan yang dituduhkan ke dia, pertama sebenarnya dia datang ke Singapura bukan untuk berdakwah tapi untuk berlibur bersama istri dan teman-temannya.

"Pertama, saya datang ke Singapura sebagai wisatawan yang ingin liburan, bawa istri dan sahabat-sahabat sebanyak tujuh orang bukan untuk ceramah, kajian, atau kegiatan politik lain sebagainya," kata Ustad Abdul Somad.

Menurut tanggapan UAS, perihal tuduhan tentang gerakan mati syahid itu sudah dia klarifikasi kurang lebih enam tahun lalu, menjawab tentang pertanyaan yang membahas gerakan Palestina.

"Kemudian apa yang dikeluarkan pemerintah Singapura dalam website resmi menyebut sebagai ekstrimis, segregation teaching, maka tiga poin yang mereka sebutkan tersebut. Yang pertama tentang gerakan mati syahid sudah di klarifikasi kurang lebih enam tahun lalu bahwa itu menjawab gerakan di Palestina, hanya khusus di Palestina dan itu pun mengutip fatwa para ulama," terangnya.

Baca Juga: Data NIK Jadi NPWP: Kerja Sama Kemenkeu dan Kemendagri dalam Integrasikan Data Penduduk Indonesia

Ustadz Abdul Somad menanggapi tuduhan poin kedua dan ketiga adalah itu semua berdasarkan hadist nabi bukan pendapat pribadi, dan untuk istilah penyebutan kafir, kalau di ajaran agama Islam kafir adalah seseorang yang ingkar.

"Yang kedua poin yang mereka sebut bahwa, di dalam patung ada jin itu berdasarkan hadist nabi, poin ketiga mereka tidak setuju dengan penyebutan kafir, itu adalah bagian dari ajaran islam, orang yang tidak percaya terhadap Nabi Muhammad SAW orang itu mengingkari kedatangan Nabi Muhammad SAW disebut dengan orang yang kafir, kafir itu artinya ingkar," lanjutnya.

Dia juga menegaskan bahwa, penjelasan yang dijelaskan di masjid kepada kaum muslimin itu sudah beres dan sudah diklarifikasi.

"Jadi penjelasan itu dijelaskan di dalam masjid kepada kaum muslimin, menjawab pertanyaan, kemudian video itu dipotong itu sudah clear, udah dijelaskan bertahun-tahun yang lalu," jawabnya.

Baca Juga: YouTuber Pengamat Kasus Subang Diserang Menggunakan Santet saat Live Streaming, Netizen Ungkap Fakta Ini

"Adapun kalau saya disebut ekstrimis and segregation teaching, sementara saya mengajar sebagai visiting professor di Universitas Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam. Saya mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Internasional Antar Bangsa Selangor, Malaysia. Kenapa beda penilaian antara negara-negara ASEAN, adapun dari UIN saya tidak dikeluarkan karena ekstrim, saya mengundurkan diri dari PNS walaupun saya masih tetap mengajar di beberapa kampus,itu tentang penjelasan atas beberapa tuduhan," tegas UAS.

UAS ditanya oleh Karni Ilyas perihal tuduhan Singapura yang mengatakan bahwa, UAS menggunakan kata kafir sehingga tidak dapat diterima oleh warga Singapura yang multi ras dan multi agama.

"Soal mengatakan kafir itu Ustad dakwahkan, dan bagi pemerintah Singapura mengatakan bahwa, itu tidak bisa diterima oleh masyarakat Singapura yang multi ras dan multi agama juga, dan itu akhirnya membuat Ustad ditolak Singapura bagaimana tanggapan Ustad?," tanya Karni Ilyas.

Ustadz Abdul Somad menanggapi bahwa, hal itu adalah masalah politik dan menurutnya umat muslim di Singapura itu lemah jadi dia tidak bisa mengajar tausiyah disana.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa Timur Sabtu 21 Mei 2022 Menurut BMKG Indonesia

"Ini masalah politik Pak Karni, masalah kekuatan umat Islam saja, kalau di suatu negeri itu umat Islam kuat saya bisa masuk saya bisa mengajar tausiyah, saya bisa ceramah, karena kebetulan di Singapura itu umat Islam lemah," kata UAS.

Karni Ilyas menanyakan bahwa, UAS ditolak tidak hanya di Singapura, Timor Leste, Hongkong, Swiss, dilansir Kabar Besuki dari YouTube Karni Ilyas Club.

UAS memberikan jawaban terkait pertanyaan Karni bahwa, ketika berada di Timor Leste pihak imigrasi mendapatkan pemberitahuan dari Jakarta kalau Ustadz Abdul Somad adalah teroris.

"Di Timor Leste, orang imigrasinya mengatakan kepada saya, satu jam sebelum pesawat saya landing mereka mendapat faks dari Jakarta bahwa, Abdul Somad teroris. Sampai hari ini BNPT tidak pernah mengeluarkan selebaran pengumuman Abdul Somad teroris. Saya belum pernah ditangkap," jelasnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa Timur Sabtu 21 Mei 2022: Ngawi, Pacitan, Ponorogo dan Pamekasan

Menurutnya, sedangkan di Swiss, dia juga diperlihatkan sebuah gambar dari Jakarta kalau Abdul Somad diusir dari Amsterdam Belanda.

"Di Swiss saya minta penjelasan mereka perlihatkan lembaran print faks dari Jakarta, gambar saya diusir dari Amsterdam. Padahal itu kunjungan saya pertama, jadi mereka tidak kenal Abdul Somad, mereka mendapat kiriman mereka dapat pesan bahwa, orang yang pernah masuk ini pernah diusir oleh Amsterdam," lanjutnya.

Karni Ilyas menyimpulkan dan bertanya, apakah yang UAS alami sumbernya dari dalam negeri.

"Semua yang Ustad alami ini berbagai negara ini sumbernya di dalam negeri dong kalau begitu?," tanya Karni Ilyas.

Baca Juga: Jadwal Film Cinema XXI Transmart Jember Hari Ini Jumat 20 Mei 2022, Cek KKN di Desa Penari dan Memory

Ustadz Abdul Somad menanggapi, bagaimana bisa orang Amsterdam dan Hongkong bisa mengenalnya, karena dia berceramah tidak seperti Zakir Naik yang ceramahnya menggunakan Bahasa Inggris.

"Ya, bagaimana orang Amsterdam dan orang Hongkong kenal dengans saya? Saya bukan zakir naig yang ceramahnya Bahasa Inggris, saya bahasa kampung, Bahasa Indonesia," jawab UAS.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x