Network
KABAR BESUKI – Upaya pencarian Eril, putra sulung dari Ridwan Kamil masih terus berlanjut hingga saat ini. Diketahui sebelumnya Eril dikabarkan menghilang pada Kamis 26 Mei 2022.
Berdasarkan informasi yang diterima dari konferensi pers secara daring bersama KBRI Bern 28 Mei 2022, kejadian naas yang menimpa Eril, anak dari Ridwan kamil tersebut terjadi sekitar pukul 09.40 waktu Swiss atau pukul 14.40 WIB.
Setelah mendapat laporan hilangnya Eril di kawasan Sungai Aare, pihak kepolisian dan tim SAR langsung melacak dan mencari keberadaan Eril.
Beberapa tempat yang mungkin dikunjungi juga ikut diperiksa mulai dari rumah sakit setempat, kepolisian, hingga hotel.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 29-30 Mei 2022: Kecamatan Songgon Pine Park 'Rumah Pohon' Banyuwangi
Pihak keamanan Sungai Aare Swiss membentuk tim SAR yang berjumlah 20 orang. Mereka mencari dari rute renang area sungai Aare, Swiss.
Tim SAR yang dibentuk terdiri dari polisi sungai, polisi medis, dan tim SAR. KBRI juga menyebutkan bahwa upaya pencarian anak Ridwan Kamil tersebut menggunakan Drone pendeteksi panas tubuh.
Dimana Drone ini dapat mendeteksi suhu tubuh 15 menit awal kehilangan korban. Namun lebih dari itu 15 menit, kemampuan drone pendeteksi berkurang, sehingga untuk pencarian berikutnya harus mengerahkan Drone Thermal.
Drone Thermal dikenal kemampuan kameranya yang cukup canggih, sehingga dapat membantu susur sungai lebih dekat dengan jangkauan jengkal saja.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 29 dan 30 Mei 2022: Wilayah Kecamatan Genteng, RTH Maron dan Sekitarnya
Pada hari Jumatnya, pencarian ditambah dengan perahu dan melakukan penyelaman. Seluruh petugas mengerahkan proses yang available guna membantu proses pencarian korban.
Untuk pencarian Sabtu 28 Mei 2022, dimulai pada pukul 08.30 waktu Swiss atau sekitar pukul 13.30 WIB. Bahkan untuk hari ini, tim pencarian ditambah dengan bantuan dari tim Pemadam Kebakaran. Mereka menelusuri sungai yang mencakup 8 km wilayah Sungai Aare.
Pihak KBRI menjelaskan bahwa tidak ada kendala serius terkait pencarian Eril, namun kondisi kekeruhan air sungai dan derasnya arus menjadi satu-satunya kendala bagi tim SAR dalam melakukan proses pencarian.***
