"Meskipun ada upaya oleh otoritas kesehatan untuk melacak kontak dan menekan penularan, upaya seperti itu telah melampaui kecepatan penyebaran virus," kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Yoon Taeho dalam briefing virus.
Baca Juga: Keren, Pramuka Lumajang Sabet 2 Medali Emas dalam EJGS Innovation 2020
Tes baru, yang menargetkan gen yang spesifik untuk COVID-19 dan flu musiman, adalah versi tes PCR yang berevolusi yang digunakan untuk mendeteksi COVID-19 dari sampel yang diambil dari hidung atau tenggorokan.
Laboratorium menggunakan mesin untuk memperkuat materi genetik sehingga virus dalam jumlah kecil sekalipun dapat dideteksi.
Baca Juga: Dukungan Kiai, Bu Nyai, Ustad, dan Guru Ngaji Terus Mengalir untuk Ipuk-Sugirah di Pilkada 2020
Penyakitnya sulit dibedakan berdasarkan gejalanya, jadi memiliki diagnosis selama tiga sampai enam jam "akan nyaman bagi pasien dan juga mengurangi beban pekerja medis", kata Yoon.***