Relawan dan Bisnis Indonesia Bersatu Untuk Memproduksi Alat Pelindung

- 10 November 2020, 09:52 WIB
Cara Menyimpan Masker
Cara Menyimpan Masker /asep syahmid/Pikiran Rakyat.com

KABAR BESUKI - Indonesia masih belum selesai menghadapi pandemi virus Covid-19, banyak para dokter yang sudah menjadi korban.

Contohnya saja, Seorang dokter berusia 34 tahun dengan COVID-19 meninggal di Indonesia sekitar dua minggu lalu, banyak yang terkejut bahwa seorang dewasa muda meninggal karena penyakit tersebut.

Kematian itu menjadi berita mengejutkan bagi seniman instalasi Bandung Bagus Pandega, karena dokter tersebut adalah teman SMA-nya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar 'Tanah Airku' Ciptaan Ibu Sud

Bapak Pandega memutuskan untuk membuat pelindung wajah untuk petugas medis setelah mengetahui bahwa dokter tersebut merawat pasien biasa dan bukan pasien COVID-19 pada khususnya. Diasumsikan bahwa dokter tanpa sadar dapat menangani pasien COVID-19 tanpa perlindungan.

Petugas kesehatan di Indonesia seperti yang ada di banyak negara lain, sangat membutuhkan alat pelindung diri (APD). Analis mengklaim kurangnya peralatan telah menyebabkan kematian setidaknya 10 paramedis di negara itu pada hari Jumat.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu 'Gugur Bunga' Ismail Marzuki

“Teman-teman SMA saya dan saya pikir, ini tidak bisa dilanjutkan. Tidak boleh ada lagi korban”. kata Pandega kepada CNA.

Mereka mengumpulkan dana untuk membeli APD, tetapi stok tidak mencukupi. Karena Pak Pandega mengambil jurusan seni patung, dia memiliki bahan yang dibutuhkan untuk membuat pelindung wajah, lapisan pertama pelindung wajah.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah