Heboh! SBY-AHY Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK Gelapkan Dana Miliaran, Ini Faktanya

KABAR BESUKI - Sebuah video beredar ditengah masyarakat terkait SBY-AHY terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pasalnya video tersebut diunggah di kanal YouTube SKEMA POLITIK dengan durasi 10 menit dan berjudul "G3LAPKAN DANA MILIARAN RUPIAH, NASIB SBY & AHY DIUJUNG TANDUK ~ BERITA TERBARU" pada Selasa, 16 Februari 2021.

Dalam video tersebut turut menampilkan sampul berisi sosok Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Baca Juga: Mantan Anggota AOA Choa Akhirnya Buka Suara Perihal Alasan Meninggalkan Grup Tersebut

Video tersebut sudah ditonton sebanyak 214.000 pengguna YouTube pada Rabu, 17 Februari 2021.

Pada sampul itu, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga terlihat sedang dikelilingi beberapa petugas KPK.

Tak hanya itu, ada juga tulisan "OTT KPK: KELUARGA CIKEAS BERAKHIR, DANA MILIARAN RUPIAH DIGELAPKAN SBY & AHY" dalam sampul video YouTube tersebut.

Baca Juga: Prediksi Percintaan Zodiak 18 Februari 2021: Taurus Hubungan Anda Perlu Diubah dan Cancer Memiliki Tujuan

Faktanya, dilansir dari laman ANTARA, tidak ditemukan satu pun keterangan resmi dari media arus utama yang menyebutkan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Bahkan tidak ada juga informasi resmu membenarkan upaya penggelapan dana miliaran rupiah oleh SBY serta AHY.

Baca Juga: Termasuk Orang yang Rajin Bersepeda? 5 Hal Ini Akan Anda Dapatkan Sebagai Manfaatnya!

Video milik kanal YouTube SKEMA POLITIK itu sebenarnya membahas dugaan suntikan dana Rp9 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, untuk yayasan yang dibentuk oleh AHY yaitu Yudhoyono Foundation. 

Dan dana itu disebut akan digunakan untuk pembangunan museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan. Jadi adanya berita rersebut adalah "Hoax".***