Hadiri Munas SCI 2022, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Berharap Indonesia Jadi Produsen Udang Terbesar Dunia

24 Agustus 2022, 06:12 WIB
Hadiri Munas SCI 2022, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Berharap Indonesia Jadi Produsen Udang Terbesar Dunia. /Kabar Besuki/Rizqi Arie Harnoko

KABAR BESUKI - Munas SCI 2022 telah dibuka di Grand City Exhibition and Convention Hall Surabaya, Jawa Timur sejak Selasa, 23 Agustus 2022 kemarin.

Munas SCI 2022 yang akan digelar hingga esok hari dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu tokoh yang hadir dalam Munas SCI 2022 adalah Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Baca Juga: Peserta dan Panitia Antusias Mengikuti Rangkaian Munas SCI 2022 Meski Baru Sehari Digelar

Sakti Wahyu Trenggono dalam pemaparannya saat membuka Munas SCI 2022 mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara maritim.

Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, banyak langkah dan strategi yang harus dilakukan untuk kemajuan budidaya udang Indonesia.

Saat ini kata dia, Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya sedang menghadapi tantangan besar dari Ekuador yang belakangan ini melejit sebagai kekuatan baru produsen udang dunia.

Menurutnya, pemerintah harus hadir berkolaborasi dengan pembudidaya udang untuk mengatasi tantangan saat ini.

"Tentu banyak langkah dan strategi yang harus kita lakukan. Pemerintah juga harus hadir bersama-sama dengan para pembudidaya," kata Sakti Wahyu Trenggono saat ditemui Kabar Besuki di Grand City Exhibition and Convention Hall pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Baca Juga: Michael Leger Apresiasi Antusiasme Peserta Munas SCI 2022 dan Berharap Budidaya Udang Indonesia Terus Tumbuh

Sakti Wahyu Trenggono juga menyampaikan bahwa pembudidaya tak boleh hanya berjalan sendiri-sendiri.

Pria kelahiran Semarang, 3 November 1962 ini menyarankan agar pembudidaya harus menguasai berbagai kompetensi secara integrated dan berkolaborasi dengan stakeholder lainnya.

Selain harus menguasai pengelolaan pakan dan bibit, pembudidaya juga diharuskan untuk menguasai pengelolaan operasional budidaya udang secara keseluruhan dengan baik agar kualitas udang yang dihasilkan lebih terjamin.

"Pembudidaya tidak hanya bekerja sebagai pembudidaya, tetapi juga integrated bagaimana soal pakan dikuasai dengan baik, bibit juga dikuasai dengan baik, pengelolaan yang baik sehingga bisa menjamin kualitas udang yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Menteri KKP Buka Munas SCI 2022, Sakti Wahyu Trenggono Ajak Pelaku Industri Budidaya Udang Ubah Cara Berpikir

Lebih lanjut, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih menggunakan cara-cara tradisional atau konvensional dalam mengelola budidaya udang.

Dengan cara tersebut kata dia, produksi udang di Indonesia masih berada dalam kisaran angka 0,6 ton per hektar.

"Padahal rata-rata produksinya per hektar adalah 40 ton, sekarang di Indonesia rata-rata 0,6 ton per hektar. Jadi satu ton saja nggak ada," ucapnya.

Berkaca dari hal tersebut, Sakti Wahyu Trenggono merekomendasikan agar pembudidaya segera merevolusi pola budidaya udang yang dijalani selama ini menjadi lebih modern.

Terlebih saat ini, Ekuador mendadak menjadi raksasa baru dunia di bidang produksi udang.

Dia berharap agar Indonesia kembali menjadi produsen udang terbesar di dunia dengan target 2 juta ton pada tahun 2024 mendatang.

"Kita ingin mencoba ke depan ini, Indonesia bisa menjadi produsen udang terbesar di dunia," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Tags

Terkini

Terpopuler