KABAR BESUKI - Belakangan ini istilah flexing semakin marak dibicarakan setelah publik dibuat heboh dengan maraknya investasi 'bodong'.
Istilah flexing di Indonesia menjadi populer ketika Rhenald Kasali menyampaikan pandangan kritisnya mengenai orang yang disebutnya 'pura-pura kaya'.
Akan tetapi, flexing tak selalu dinilai negatif bahkan merupakan salah satu alat marketing yang jitu untuk beberapa bidang usaha tertentu.
Ada beberapa bidang usaha yang menggunakan teknik flexing sebagai alat marketing, termasuk di antaranya industri pertelevisian.
Baca Juga: Benarkah Flexing Adalah Metode Guna Menipu Orang? Ini Kata Prof Rhenald Kasali
Berikut tiga bidang usaha yang menggunakan teknik flexing sebagai alat marketing sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:
1. Jasa Keuangan
Jasa keuangan merupakan salah satu bidang usaha yang kerap menggunakan flexing sebagai alat marketing demi memaksimalkan pendapatan dari konsumen.
Ada berbagai macam metode flexing yang kerap digunakan perusahaan penyedia jasa keuangan untuk mempengaruhi calon konsumen.