Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu naik 4,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 Juli.
Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah.
Prospek permintaan tetap dibayangi oleh meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, tekanan utang di negara berkembang dan kebijakan ketat nol Covid-19 di China, importir minyak terbesar di dunia.
Baca Juga: Apakah Benar Indonesia Akan Turun Salju pada 7 Agustus, Ini Kata BMKG
Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu memutuskan untuk meningkatkan produksi sebesar 100.000 barel per hari untuk September.
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat juga naik tak terduga pekan lalu pada Kamis 4 Agustus 2022 karena ekspor turun dan penyulingan memangkas produksi.
Sementara persediaan bensin mencatat kenaikan mengejutkan karena permintaan melambat, Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat mengatakan.***