KABAR BESUKI – Selebriti Indonesia Cinta Laura Kiehl beberkan dirinya yang pernah mengalami sejumlah pengalaman buruk, salah satunya depresi di usia muda.
Cinta Laura mengatakan bahwa dia memiliki misi dan membuat gerakan bernama Act of Love.
Ia mengatakan hal tersebut saat perayaan tepat 15 tahun ia berkarir.
Cinta Laura mengatakan bahwa di awal karirnya dia menerima banyak cibiran buruk terhadapnya.
Cinta Laura mengaku bahwa itu membuatnya bertanya-tanya apakah dia telah melakukan sesuatu yang salah.
Baca Juga: Mayang Terancam Penjara Selama 6 Tahun, Terkait Kasus Dugaan Black Campaign Skincare Merk 'T'
Cinta Laura juga mengaku mengalami depresi saat berusia 15 tahun setelah menerima banyak ejekan dan ejekan dari orang-orang.
“Di awal karier, kata-kata yang orang katakan atau celaan berikan kepada aku, membuat aku mempertanyakan value diri aku sendiri. Apa yang udah aku perbuat, apa kesalahan aku? Kenapa sih segitunya orang harus menghina atau mengejek aku,” tutur Cinta Laura.
Cinta Laura mengaku saat ingin merekam sebuah single, saat itu sudah ada media yang meliputnya.
Namun, Cinta Laura mengaku saat itu sangat gugup hingga meminta media menunggu di luar.
Baca Juga: Mike Lewis dan Janisaa Pradja Akhirnya Resmi Menikah, Setelah Tertunda Cukup Lama
Namun, media meninggalkan kamera di dalam ruangan dan diam-diam merekam tanpa izin.
Kemudian, keesokan harinya, video tersebut ditayangkan di TV dan dijadikan bahan lelucon.
Padahal, saat itu, Cinta Laura masih berusia 13 tahun dan menurutnya, perlakuan terhadap anak di bawah umur sangat tidak tepat.
Cinta Laura menjelaskan bahwa setelah perjalanan panjang, dia ingin karyanya bermanfaat bagi banyak orang.
Baca Juga: Mayang Akui Tak Sudi Lihat Doddy Sudrajat dan Puput Rujuk: Kasihan Sama Daddy
“Sejak aku kembali ke Indonesia, aku punya misi baru. Aku selalu bilang karir aku ditahap di mana aku tidak memikirkan berkembang secara benefit atau finasial,” kata Cinta Laura.
Gerakan ini mendorong generasi muda untuk percaya bahwa semua tindakan harus didasarkan pada cinta.
Hal tersebut dibenarkan, karena di jejaring sosial seringkali banyak yang menghujat orang lain.
Selain itu, gerakan Act of Love sendiri juga didasari oleh pengalaman buruk yang dialaminya.***