Turning Red Film Animasi Tentang Proximal Parenting dan Penerimaan Diri

11 April 2022, 14:50 WIB
Turning Red Film Animasi /@turning._.red/Instagram

KABAR BESUKI – Turning Red merupakan film yang tayang di awal bulan April di Disney Hotstar. Film ini disutradarai oleh Domee Shi dengan mengusung tema dan kisah menarik.

Turning Red merupakan film animasi yang menceritakan tentang Mei Lee seorang anak perempuan yang berusia 13 tahun.

Mei Lee berasal dari keluarga yang menganut pola asuh proximal parenting. Proximal parenting sendiri memiliki pengertian pola asuh orang, dimana orang tua mampu mengontrol perhatian, perilaku, dan emosi anak. Hal ini menimbulkan self regulation pada anak.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 April 2022: Pengacara Amar Akhirnya Termakan Omongan Nino, Aldebaran Siapkan Hal Ini

Alur konflik dalam film ini dimulai saat Mei Lee tiba-tiba menjadi panda merah. Perubahan ini terjadi saat Mei Lee tidak bisa mengontrol emosinya yang berlebihan. Seperti terlalu semangat atau stress.

Dengan perubahan wujud yang dialami, membuat Mei takut kalau-kalau lingkungannya tidak bisa menerimanya.

Akibat ketakutan itu, Mei-Mei selalu menyendiri, mengusir bahkan menangisi panda merah, yang bahkan dia tau bahwa itu dirinya sendiri.

Proximal parenting terkesan cara didik yang mengekang, menuntut anak untuk menurut, dan terlalu perhatian. Namun pola asuh ini juga menciptakan kedekatan antara anak dan orang tua menjadi erat.

Baca Juga: SPOILER Our Blues Episode 2: Lee Byung Hun Mengenang Kenangan Indah Tentang Shin Min Ah

Eratnya kontak fisik dari pola asuh proximal parenting ini membuat anak secara tidak langsung selalu ingin bersama orang tuanya, dan ingin selalu menjadi yang terbaik sesuai dengan apa yang orang tuanya inginkan.

Dalam film Turning Red ini, dapat dilihat dari beberapa scene dimana Mei-Mei selalu memeluk ayah dan ibunya dan menurut apa yang disuruh oleh keduanya.

“Aku harus selalu mematuhi keinginan ibu,” kalimat itulah yang sering Mei-Mei lontarkan di beberapa scene film ini.

Sebagai orang tua, ibu juga merasa bahwa ia berhak mengontrol anaknya. Dapat dilihat dari scene dimana Ia sering memata-matai Mei-Mei. Hal itu ia lakukan hanya sekedar memastikan bahwa Mei-Mei melakukan sesuai yang diharapkan.

Baca Juga: Teori One Piece: Ada 3 Senjata Kuno yang Bisa Gulingkan Pemerintah Dunia di Serial One Piece

Kedekatan memang tercipta, namun ternyata pola asuh ini menimbulkan masalah kesehatan mental sebab pengekangan yang orang tua lakukan. Dan pada akhirnya sang anak tidak pandai dalam menyampaikan emosi diri.

Akibatnya, kerap kali sang anak meluapkan emosi dengan cara yang salah, kurang percaya diri, dan takut mengambil keputusan.

Luapan emosi itulah yang menjadi masalah pada tokoh Mei di film Turning Red Ini.

Namun pada akhirnya Mei menerima dirinya seutuhnya, karena ternyata ketiga sahabatnya tidak mempermasalahkan perubahan yang dialaminya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: instagram @darlingrabbits

Tags

Terkini

Terpopuler