4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Program Sahur di Televisi, Salah Satunya 'Family Friendly'

14 April 2022, 11:20 WIB
4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Program Sahur di Televisi, Salah Satunya 'Family Friendly'. /Ilustrasi/Instagram.com/@mq_nich

KABAR BESUKI - Tak dapat dipungkiri bahwa setiap Ramadhan, banyak stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program sahur terbaiknya dengan caranya masing-masing.

Bahkan sejak era reformasi, program sahur di televisi nasional semakin bervariasi sejak munculnya sebuah program berformat variety show dengan balutan unsur komedi di tengah dominasi program dakwah pada awal kemunculannya.

Sejak itulah, waktu sahur juga menjadi prime time televisi Indonesia selama Ramadhan berlangsung, namun hal tersebut pula menjadi pro dan kontra di berbagai kalangan karena variasi program yang semakin hiruk pikuk.

Untuk itu, setiap kreator program sahur harus memperhatikan beberapa hal penting sebelum membuatnya, mulai dari prinsip 'family friendly' hingga adanya batasan yang harus tetap diperhatikan.

Baca Juga: 5 Program Sahur Paling Fenomenal dari Masa ke Masa, Adakah Favorit Kalian?

Berikut empat hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat program sahur di televisi sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:

1. 'Family Friendly'

Idealnya, membuat program sahur di televisi dalam format atau genre apapun haruslah bersifat 'family friendly'.

Sebab, televisi merupakan media dengan tingkat penetrasi tertinggi di Indonesia, khususnya saat Ramadhan berlangsung.

Bahkan, data Nielsen Media Research dari tahun ke tahun selalu menunjukkan bahwa waktu sahur merupakan prime time bagi industri televisi di Indonesia sepanjang Ramadhan.

Sehingga, konten yang disajikan dalam program sahur sebisa mungkin harus mampu diterima oleh pemirsa dari berbagai usia dan kalangan apabila ingin memperbesar peluang untuk memperoleh rating dan share yang tinggi.

Baca Juga: 3 Aktris Drama Korea yang Layak Tampil di Program Sahur Stasiun TV Indonesia, Siapa Saja?

2. Berbeda dari Biasanya

Dinamika persaingan dalam industri televisi Indonesia yang tak selalu mudah ditebak menuntut setiap kreator program khususnya untuk program sahur untuk selalu kreatif dan inovatif.

Salah satu senior creative dari sebuah stasiun televisi swasta pernah mengungkapkan, membuat program sahur tak harus selalu tampil 'bagus' dibandingkan dengan kompetitor, namun yang terpenting harus berbeda dari biasanya.

Kreativitas dalam mengemas program yang dipadukan dengan kejelian dalam mengambil momentum merupakan kunci apabila sebuah program sahur ingin mencapai performa terbaiknya, terlebih jika ingin menang secara head to head dengan program televisi kompetitor di jam yang sama.

3. Penggunaan Talent dengan Karakter Beragam

Dalam membuat program sahur khususnya jika memilih genre komedi atau variety show, usahakan agar talent yang digunakan memiliki karakter yang beragam.

Pada beberapa program sahur yang mengusung tema komedi, tak seluruh talent merupakan seorang pelawak murni.

Beberapa stasiun televisi sengaja menempatkan sejumlah nama dengan paras tampan atau cantik meski tak memiliki basic melawak yang kuat untuk menunjang kebutuhan visual dalam sorotan kamera, sebagai penambah daya tarik bagi pemirsa.

Hal tersebut sengaja dilakukan untuk menarik pemirsa dari kalangan remaja atau dewasa muda, khususnya dari kalangan fans dari aktor, aktris, presenter, maupun penyanyi tertentu.

Baca Juga: 5 Idol SM Entertainment yang Layak Dibuatkan Program Sahur di Trans TV, Adakah Favorit Kalian?

4. Tetap Perhatikan Batasan

Karena program sahur merupakan program yang ditayangkan dalam suasana Ramadhan, kreator program tetap harus memperhatikan batasan agar tidak dianggap mencederai makna dari bulan Ramadhan itu sendiri.

Misalnya ketika sebuah stasiun televisi atau production house ingin membuat program komedi untuk ditayangkan saat sahur, materi lawakan yang disajikan sebisa mungkin tidak boleh terkesan mengandung unsur hinaan terhadap pihak manapun, apalagi hingga membongkar privasi orang lain.

Pengelola televisi dapat mengacu pada himbauan yang disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak jauh-jauh hari sebelum Ramadhan berlangsung maupun ketentuan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai acuan mengenai batasan dalam membuat program sahur.

Selain itu, sebisa mungkin kreator program sahur tetap mengusung muatan dakwah meski dikemas dalam bentuk hiburan atau komedi sekalipun, namun jangan kebablasan hingga justru berujung pada dugaan penghinaan terhadap agama.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler