3 Alasan Pertelevisian Indonesia Harus Punya Program Talkshow di Bidang Budidaya Perairan, Simak Selengkapnya

4 Agustus 2022, 14:08 WIB
3 Alasan Pertelevisian Indonesia Harus Punya Program Talkshow di Bidang Budidaya Perairan, Simak Selengkapnya. /Ilustrasi/Instagram.com/@alexperdana_

KABAR BESUKI - Ketika bicara mengenai pertelevisian Indonesia di masa kini, banyak pro dan kontra bermunculan karena kecenderungan pelaku industri yang berorientasi profit.

Sebagian kalangan sibuk mencari-cari keburukan dari pertelevisian Indonesia, namun jarang memberikan solusi agar stasiun TV bisa memiliki program yang mengedukasi namun tetap dikemas menarik dan mendatangkan profit.

Tidak banyak publik yang menyadari bahwa pertelevisian Indonesia saat ini membutuhkan bahkan harus mempunyai program talkshow di bidang budidaya perairan dengan sejumlah alasan kuat yang mendasarinya.

Pasalnya, program talkshow di pertelevisian Indonesia selama ini cenderung didominasi oleh topik hard news dan hiburan.

Baca Juga: 5 Negara Percontohan Industri Pertelevisian Terbaik di Dunia, Termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan

Berikut tiga alasan pertelevisian Indonesia harus mempunyai program talkshow di bidang budidaya perairan jika ditinjau dari berbagai aspek sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:

1. Indonesia Merupakan Salah Satu Negara Maritim Terbesar di Dunia

Indonesia diketahui merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia, karena luas wilayah yang didominasi oleh kawasan perairan atau lautan.

Indonesia diketahui memiliki sebanyak kurang lebih 17.499 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km atau hanya kalah dari Kanada.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki luas wilayah kurang lebih 7,81 juta kilometer persegi dan 3,25 juta di antaranya merupakan lautan.

Sementara 2,55 juta kilometer persegi dari total luas wilayah Indonesia merupakan kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Dengan luas wilayah tersebut, Indonesia memiliki posisi yang strategis untuk jalur transportasi nasional maupun internasional, sehingga memberikan keuntungan namun juga menyimpan ancaman kedaulatan di dalamnya.

Berdasarkan alasan tersebut, keberadaan program talkshow di bidang budidaya perairan menjadi sangat urgent untuk dihadirkan dalam ekosistem pertelevisian Indonesia, khususnya melalui TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) namun dengan kemasan yang menarik.

Selain berguna untuk mencerdaskan masyarakat, program talkshow di bidang budidaya perairan juga dapat memperkuat semangat nasionalisme bagi pemirsanya khususnya di wilayah perbatasan.

Baca Juga: 3 Alasan Program Olahraga dan Hiburan Korea Jadi 'Killer Content' yang Efektif untuk Migrasi ke TV Digital

2. Indonesia Memiliki Banyak Kawasan Budidaya Perairan di Berbagai Penjuru Wilayah

Berkaitan dengan poin pertama, Indonesia memiliki banyak kawasan budidaya perairan di berbagai penjuru wilayah mulai dari perairan tawar, laut, maupun payau.

Bahkan, beberapa provinsi memiliki potensi budidaya peraian terbesar baik dalam lingkup nasional hingga dunia terutama untuk air payau.

Provinsi Jawa Timur diketahui merupakan wilayah yang memiliki potensi budidaya perairan payau terbesar di Indonesia.

Sehingga, Jawa Timur dikenal sebagai wilayah penghasil produk budidaya perairan terbesar antara lain ikan bandeng, udang, kepiting, lobster, dan lain sebagainya.

Dengan menghadirkan program talkshow bertema budidaya perairan dalam ekosistem pertelevisian Indonesia, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan bergizi semakin meningkat.

Baca Juga: 3 Studio Terbaik dalam Industri Pertelevisian Indonesia, Simak Ulasan Selengkapnya

3. Indonesia (dan Asia) Memiliki Banyak Pakar Terkait Bidang Budidaya Perairan

Indonesia (dan Asia pada umumnya) juga memiliki banyak pakar terkait bidang budidaya perairan, khususnya untuk produk budidaya udang.

Shrimp Club Indonesia (SCI) memiliki banyak anggota yang terdiri dari sejumlah ahli di bidang budidaya perairan (dengan penekanan untuk produk udang) mulai dari yang bergelut di ranah akademisi hingga praktisi.

Melalui sebuah program talkshow yang khusus membahas isu budidaya perairan, seluruh pelaku industri termasuk para pakar dapat menyuarakan pendapatnya di hadapan umum melalui pertelevisian Indonesia.

Dibandingkan dengan acara yang digelar secara off-air, media televisi (khususnya free to air) memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada masyarakat luas bahkan hingga menjadi rujukan bagi para pengambil kebijakan (decision maker).

Dengan kata lain, kehadiran program talkshow bertema budidaya perairan juga merupakan salah satu implementasi terhadap fungsi media massa sebagai alat kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler