Emtek Akan Terus Kembangkan Konten MOJI dan Mentari TV Pasca ASO dan Piala Dunia 2022

20 Oktober 2022, 12:31 WIB
Emtek Akan Terus Kembangkan Konten MOJI dan Mentari TV Pasca ASO dan Piala Dunia 2022. /Instagram.com/@real_carlotec55

KABAR BESUKI - Jelang analog switch off (ASO) dan Piala Dunia 2022, Emtek khususnya MOJI dan Mentari TV tampak semakin agresif dalam mengembangkan variasi konten untuk pemirsanya masing-masing.

Kehadiran MOJI dan Mentari TV ke seluruh penjuru Indonesia dalam rangka menyambut ASO dan Piala Dunia 2022 dimanfaatkan oleh Emtek untuk terus berinovasi khususnya dalam pengembangan konten.

Emtek bahkan berkomitmen akan terus mengembangkan konten di seluruh stasiun televisi dan platform lainnya, termasuk MOJI dan Mentari TV pasca ASO dan Piala Dunia 2022.

Baca Juga: Emtek Ajak Masyarakat Segera Beralih ke TV Digital Jelang Piala Dunia 2022, 56 Pertandingan Tayang di SCTV

Corporate Secretary Surya Citra Media (SCM) Gilang Iskandar mengatakan bahwa Emtek telah menyiapkan berbagai program, termasuk di antaranya sejumlah killer content seperti Piala Dunia 2022 dalam rangka menyambut ASO pada November 2022 mendatang.

Bahkan kata dia, tayangan Piala Dunia 2022 memang masuk dalam perencanaan Emtek sejak beberapa tahun yang lalu terlepas dari keputusan pemerintah mengenai pelaksanaan ASO.

"Kita sudah menyiapkan program-program, termasuk killer content seperti Piala Dunia 2022 itu siap untuk situasi apapun," kata Gilang sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Siaran Digital Indonesia dalam acara MODI FAIR yang diselenggarakan secara virtual pada Minggu, 16 Oktober 2022 lalu.

Selain Piala Dunia 2022, Emtek juga telah memiliki hak siar Liga Inggris selama tiga musim yakni pada tahun 2022 hingga 2025.

Di samping itu, Emtek juga memiliki sejumlah tayangan olahraga unggulan lainnya seperti Liga Champions, BRI Liga 1, hingga Proliga.

Baca Juga: ATVSI Ingatkan Pemerintah Akan Pentingnya Mitigasi untuk Industri TV Pasca ASO 2 November 2022 Mendatang

Lebih lanjut, Gilang juga menjelaskan bahwa persaingan dalam industri televisi pasca ASO tetap akan berlanjut bahkan diprediksi semakin sengit.

Terlebih, jumlah pemain industri TV setelah ASO diprediksi akan bertambah banyak meski tak seluruhnya dapat memenuhi kriteria treshold yang ditetapkan oleh Nielsen agar data kepemirsaannya dapat dipublikasikan.

Guna mengantisipasi sengitnya persaingan pasca ASO, Emtek telah menyiapkan sejumlah konten menarik khususnya untuk MOJI dan Mentari TV sejak 2021.

MOJI yang semula bernama O Channel akan berfokus pada konten olahraga (dengan porsi yang lebih banyak dari SCTV dan Indosiar) ditambah hiburan yang ditujukan bagi pemirsa muda, sedangkan konten Mentari TV lebih difokuskan untuk pemirsa anak-anak.

"Kalaupun nanti sudah masuk era digital, itu tetep ada persaingan bahkan akan makin seru karena jumlah pemain banyak dan terus akan mengembangkan konten-kontennya baik itu di Mentari TV maupun di MOJI," ujarnya.

Baca Juga: Nielsen Tetapkan Audience Treshold Meski Jumlah Stasiun TV FTA Bertambah Pasca ASO Demi Permudah Pengiklan

Saat ini, MOJI mengandalkan konten olahraga seperti Liga Inggris, NBA, dan berbagai kompetisi bola voli dan program musik K-Pop seperti SBS Inkigayo dan M COUNTDOWN sebagai killer content untuk target pemirsanya yang didominasi kaum milenial.

MOJI dan Mentari TV juga beberapa kali menayangkan ulang sejumlah program yang ditayangkan oleh SCTV, Indosiar, dan beberapa saluran in-house yang dikelola IEG untuk distribusi melalui TV berbayar.

Namun pada bulan Oktober ini, MOJI juga turut menghadirkan program baru seperti Youphoria yang merupakan reinkarnasi dari Paranoia dan No Fear yang disebut-sebut serupa dengan My Trip My Adventure di Trans TV.

Di sisi lain, Mentari TV juga mulai menambah program edutainment yang tergolong ramah ditonton untuk anak-anak.

Setelah ASO dan Piala Dunia 2022 nanti, Emtek akan terus mengembangkan konten untuk MOJI dan Mentari TV dengan menghadirkan program-program baru yang jauh lebih menarik dari yang ada selama ini.

Meski MOJI dan Mentari TV memiliki target pemirsa yang lebih spesifik dibandingkan dengan kedua saudara tuanya, pengembangan konten baru tetap akan mengacu pada pergerakan selera pemirsa berdasarkan data Nielsen.

"Program-program baru terus akan dikembangkan, tidak berhenti sampai dengan library saja tetapi juga sesuai dengan situasi dan kondisi, juga perkembangan dari pemirsa kita," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Youtube Siaran Digital Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler