Network
KABAR BESUKI – Perayaan Tahun Baru Imlek umumnya identik dengan etnis Tionghoa atau hal-hal yang berbau Tiongkok atau unsur Mandarin.
Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, Tahun Baru Imlek juga menjadi hari raya yang bersifat universal alias bisa dirayakan oleh siapapun tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, maupun latar belakang sosial apapun dengan caranya masing-masing.
Korea Selatan, yang merupakan salah satu negara tetangga Tiongkok juga memiliki cara tersendiri dalam merayakan Tahun Baru Imlek atau yang biasa disebut dengan istilah seollal.
Baca Juga: Muhammadiyah Menggelar Acara Bedah Buku Dalam Rangka Antarkan Bupati Anas Purna Tugas
Hari Raya Seollal umumnya jatuh pada tanggal yang sama dengan Tahun Baru Imlek, namun beberapa kali dirayakan pada waktu yang sedikit berbeda jika bulan baru muncul antara pukul 15.00 hingga 16.00 UTC atau setara dengan 0.00 hingga 1.00 KST.
Jika bulan baru muncul pada tengah malam waktu Korea Selatan, perayaan seollal akan dirayakan tepat sehari setelah Tahun Baru Imlek di Tiongkok.
Tradisi Keluarga
Baca Juga: Gol Tunggal Benjamin Pavard Antarkan Bayern Munche Juara Piala Dunia Antarklub 2021
Hari terakhir bulan ke-12 menurut Kalender Korea yang disebut dengan istilah seotdal geumeum (malam hari pada tanggal yang sama dinamakan jeya atau jeseok) disebut-sebut sebagai hari yang sangat sakral bagi masyarakat Korea.
