KABAR BESUKI - Plasebo adalah fenomena yang terjadi ketika orang mengalami efek dari pengobatan yang mereka anggap mengandung khasiat obat aktif tetapi sebenarnya tidak.
Dalam sebuah studi baru, peserta yang melaporkan lebih sedikit rasa sakit juga menunjukkan pengurangan aktivitas yang lebih besar di area otak yang terkait dengan konstruksi nyeri dan pengalaman subjektif nyeri.
Nyeri tidak hanya ada di kepala, tetapi dalam beberapa kasus, mengubah cara berpikir Anda tentang nyeri dapat membantu Anda mengelolanya.
Baca Juga: Presiden Indonesia Ir. H. Joko Widodo Apresiasi Penerapan Protokol Kesehatan di Piala Menpora 2021
Seorang pasien diberi pil dan diberi tahu bahwa itu akan membantu meringankan rasa sakit mereka. Sebenarnya, pil itu tidak mengandung obat itu hanya pil gula.
Anda mungkin berharap pasien tidak melihat peningkatan karena mereka tidak diberi perawatan. Namun, orang yang menggunakan pil atau suntikan palsu ini terkadang merasa lebih baik.
Fenomena ini disebut efek plasebo. Para ilmuwan tidak yakin mengapa atau bagaimana itu terjadi, tetapi sebuah studi baru telah menjelaskan misteri tersebut.
Dalam meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti menemukan bahwa orang yang melaporkan pengurangan rasa sakit paling banyak saat menggunakan plasebo juga memiliki aktivitas otak yang lebih sedikit di area otak yang terkait dengan rasa sakit. Dilansir Kabar Besuki dari Healthline.