Musisi Luar Negeri Keluhkan Masalah Royalti dari Streaming, Pihak Apple Manfaatkan Kesempatan Ini

- 11 Mei 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi streaming lagu melalui ponsel
Ilustrasi streaming lagu melalui ponsel /Firmbee/Unsplash/

KABAR BESUKI - Ketika pandemi melanda tahun lalu, penyanyi dan penulis lagu Inggris Nadine Shah melihat penghasilannya mengering.

Seperti musisi di mana pun yang menatap ke jurang rekening bank mereka, Nadine Shah mulai memeriksa mata pencahariannya sebagai seniman. Uang dari streaming lagu-lagunya di layanan seperti Spotify dan Apple Music praktis tidak ada, katanya, menambahkan hingga “hanya beberapa pound di sana-sini”.

Jadi dia bergabung dengan musisi lain yang kecewa dalam mengorganisir secara online untuk mendorong perubahan.

Baca Juga: Kerusuhan yang Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Sebabkan Cedera Pada 200 Warga Palestina

Tahun lalu, Nadine Shah bersaksi di depan komite parlemen yang telah memeriksa ekonomi streaming, meningkatkan prospek peraturan baru.

“Jika kami mendapat bayaran yang berarti dari streaming, itu bisa menjadi toko grosir mingguan, itu bisa berkontribusi pada sewa atau hipotek Anda saat Anda sangat membutuhkannya,” kata Nadine Shah. “Itu sebabnya saya merasa terdorong untuk membicarakannya. Saya melihat begitu banyak artis yang kesulitan”.

Nadine Shah adalah salah satu suara yang menjadi referendum akar rumput di industri musik itu sendiri. Di Inggris, lebih dari 150 artis, termasuk bintang-bintang seperti Paul McCartney, Kate Bush dan Sting, menandatangani surat yang meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk mereformasi ekonomi streaming.

Baca Juga: Denny Siregar Ungkap Rasa Duka Terhadap Meninggalnya Tengku Zul, Komentar Krisna Mukti Jadi Sorotan

Dilansir Kabar Besuki dari laman Straits Times, Di Amerika Serikat, Persatuan Musisi dan Pekerja Sekutu telah melancarkan kampanye gerilya melawan Spotify sebagai bentuk menuntut pembayaran yang lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Straits Times


Tags

Terkini

x