Produser Yanto Bongkar Alasan Dirinya Stop YKS di Saat Masih Berjaya: Biar Nggak Memancing Polemik Lebih Jauh

- 18 April 2022, 10:28 WIB
Produser Yanto Bongkar Alasan Dirinya Stop YKS di Saat Masih Berjaya: Biar Nggak Memancing Polemik Lebih Jauh.
Produser Yanto Bongkar Alasan Dirinya Stop YKS di Saat Masih Berjaya: Biar Nggak Memancing Polemik Lebih Jauh. /Instagram.com/@yantosuseptio

KABAR BESUKI - Salah satu produser acara TV ternama, Yanto membongkar alasan dirinya menyetop Yuk Keep Smile (YKS) secara mendadak di saat program tersebut masih berjaya.

Yanto menegaskan secara diplomatis bahwa tidak ada satupun program di ranah pertelevisian yang abadi.

Yanto juga mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan sebuah program TV harus dihentikan, baik secara temporer ataupun permanen.

"Kalo kenapa bisa bungkus memang nggak ada yang abadi, semua program itu ada masanya kayak YKS atau Dahsyat. Cuma yang membedakan ada beberapa hal, ada yang memang karena kasus (diberhentikan KPI) atau karena share-nya turun, jadi memang ada beberapa faktor," kata Yanto sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Diary Icha dalam video yang diunggah pada 15 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: 3 Pengaruh YKS Terhadap Industri Pertelevisian Indonesia yang Masih Terasa Hingga Kini, Meski Tak Lagi Tayang

Sebagaimana diketahui, YKS yang pernah merajai rating dan share pertelevisian nasional bahkan sempat mengembalikan Trans TV ke performa terbaiknya pasca ditinggal Wishnutama hanya mampu bertahan selama setahun.

Bermula dari program sahur dengan kepanjangan Yuk Kita Sahur pada Juli hingga Agustus 2013, program ini kemudian berlanjut dengan kepanjangan Yuk Keep Smile karena dinilai mampu mengangkat Trans TV sebagai stasiun TV nomor satu pada slot sahur sepanjang Ramadhan 1434 Hijriyah.

Akan tetapi dalam perjalanannya, YKS yang selalu ditunggu oleh mayoritas pemirsa di tanah air pada saat itu juga berulang kali dirundung kontroversi, hingga puncaknya ketika terjadi adegan yang diduga kuat menghina almarhum Benyamin Sueb pada episode yang ditayangkan 20 Juni 2014 silam.

Saat itu, Caisar yang memiliki phobia terhadap anjing sedang dihipnotis oleh Ferdians Setiadi dengan sugesti agar saat melihat anjing, Caisar melihatnya seolah-olah sedang melihat aksi kocak dari almarhum Benyamin Sueb.

Akibat hal tersebut, protes datang bertubi-tubi khususnya dari kalangan masyarakat Betawi, bahkan hingga terjadi demo di depan lobi Gedung TRANSMEDIA untuk mendesak Trans TV menyetop program YKS karena merasa tokoh panutannya dilecehkan.

Baca Juga: 4 Program Komedi Ramadhan Paling Fenomenal dari Masa ke Masa, Mulai Sahur Kita hingga YKS

Yanto yang ketika itu masih menjabat sebagai senior creative Trans TV untuk program YKS memilih untuk tak mengambil risiko lebih jauh.

Dia dan timnya sepakat untuk menyetop YKS hanya beberapa hari sebelum Ramadhan 1435 Hijriyah tiba, namun di sisi lain Trans TV menggantinya dengan Sahurnya Ramadhan untuk mengisi slot sahur karena sudah terlanjur terikat kontrak dengan sponsor sejak jauh-jauh hari.

"Memang waktu itu ada sedikit masalah walaupun secara keinginan penonton masih pengen, cuma kan kita belajar dari kesalahan karena waktu kita ada satu problem, kita nggak pengen mengulangi," ujarnya.

Berkaca dari hal tersebut, Yanto mengaku bahwa dia dan timnya tak ingin memancing polemik lebih jauh dan mencoba mengambil hikmah untuk bahan evaluasi ke depan.

"Akhirnya kita stop sampai di situ biar nggak memancing polemik lebih jauh lagi," katanya.

Baca Juga: 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Program Sahur di Televisi, Salah Satunya 'Family Friendly'

Terlepas dari segala kontroversi yang terjadi pada saat itu, Yanto mengaku bersyukur karena program yang ditanganinya pernah meraih kesuksesan yang luar biasa.

"Alhamdulillah waktu itu, karena awalnya memang di sahur, lalu animo penonton bagus akhirnya lanjut ke reguler," ujar dia.

Pria yang kini bekerja untuk Trans7 setelah sempat pindah dari Trans TV ke RCTI itu mengungkapkan, rasa lelah dan pusing yang didapatkan tak berarti apapun karena dia dan timnya menjalaninya dengan senang hati.

"Tapi karena kerjanya seneng, suasananya enak, jadi capek tuh nggak kerasa, pusing nggak jadi halangan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Diary Icha


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah