Luka terbesar, di bagian dalam paha kanannya, berukuran lebar 7 cm, panjang 26 cm, dan kedalaman 1,5-4,5 cm. Itu cocok dengan dimensi bilah baling-baling speedboat.
"Tangmo tidak hanya jatuh dari perahu, ada tindakan nekat yang menyebabkan kematiannya," kata Pol Lt Jirapat Phumjit, Komisaris Polda Daerah 1.
Dia mengatakan saksi di kapal memberitahu polisi bahwa artis itu berada di belakang kapal.
Dilansir Kabar Besuki dari Bangkok Post, para ahli mengatakan bahwa seseorang yang jatuh dari belakang kapal akan tersedot oleh baling-baling jika kapal bergerak lambat.
Polisi tidak menemukan jejak penyerangan di tubuhnya.
"Ketika Tangmo terkena baling-baling, dia berteriak. Air akan memenuhi paru-parunya dan dia akan segera tenggelam. Luka besar di pahanya akan mencegahnya menggerakkan kakinya sehingga dia tidak bisa berenang," kata Letjen Pol Jirapat.
Dia juga mengatakan semua orang diatas kapal itu mabuk, dan seseorang mengatakan kepada lima orang yang tinggal di kapal untuk menunda pertemuan dengan polisi untuk menghindari tuntutan karena mengemudi dibawah pengaruh alkohol.
Mereka disarankan untuk memberitahu polisi bahwa mereka hanya minum sedikit, kata Letnan Jenderal Pol Jirapat.
Artis itu jatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 pada 24 Februari, dan Tubuhnya ditemukan pada 26 Februari.***