Tayangan Olahraga Dinilai Agak Sulit Bersaing dengan Sinetron, Mengapa? Begini Penjelasan Linda Wahyudi

- 30 Mei 2022, 07:41 WIB
Tayangan Olahraga Dinilai Agak Sulit Bersaing dengan Sinetron, Mengapa? Begini Penjelasan Linda Wahyudi.
Tayangan Olahraga Dinilai Agak Sulit Bersaing dengan Sinetron, Mengapa? Begini Penjelasan Linda Wahyudi. /Instagram.com/@marcusellis89

Baca Juga: Linda Wahyudi Ungkap Tantangan Saat Membangun Divisi Olahraga RCTI pada Masa Lalu

Linda Wahyudi menjelaskan, kelompok pemirsa ibu rumah tangga dan asisten rumah tangga selalu mendominasi total populasi responden Nielsen sejak dahulu.

Saat Nielsen masih menggunakan metode kuesioner di era 1990-an, dia menjelaskan bahwa petugas kuesioner yang datang ke rumah responden pada siang hari umumnya bertemu dengan seorang ART untuk menanyakan tentang program favorit di televisi.

Menurutnya, mayoritas ART cenderung menyukai sinetron. Sementara tayangan olahraga pada era 1990-an sangat didominasi oleh kelompok pemirsa pria berusia lima tahun ke atas, bahkan nyaris tak ditemukan pemirsa dari kalangan wanita.

"Siapa sih yang ada di rumah saat jam kerja? Dulu kalau pakai kuesioner, kalau datang ke rumah siapa yang dia hadapi? Maaf, ART misalnya, dia sukanya apa? Pasti sinetron," kata Linda Wahyudi sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari sebuah tayangan podcast yang diunggah kanal YouTube Podcast V's Boxing Indonesia pada 16 September 2020.

Baca Juga: Peta Hak Siar Kompetisi Sepak Bola Musim 2022-2023 di Televisi dan OTT Indonesia, Ada Liga Inggris di Emtek

Lebih lanjut, Linda Wahyudi mengungkapkan bahwa tayangan sinetron selalu menjadi primadona dari seluruh program di televisi Indonesia sejak dahulu karena besarnya responden Nielsen dari kelompok pemirsa wanita, khususnya ibu rumah tangga.

Hal tersebut membuat beberapa stasiun televisi terestrial yang masuk dalam kategori top tier di Indonesia berdasarkan peringkat Nielsen cenderung sangat selektif dalam menyiarkan langsung tayangan pertandingan olahraga di prime time.

"Jadi sinetron itu pasti satu digit dua digit, kita mana bisa lawan? Olahraga itu selalu yang terbaik itu pasti ada di prime time, sementara prime time itu miliknya sinetron," ujarnya.

Meski demikian, dia juga menyebut beberapa tayangan olahraga masih mampu memperoleh share tinggi pada jam-jam tertentu apabila diadu dengan program di televisi lain pada jam yang sama.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Podcast V's Boxing Indonesia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah