“Permisi semuanya! Sopir bus sedang mengalami keadaan darurat, jadi bus selanjutnya akan terlambat!” ucap salah seorang pegawai di termina.
Hal tersebut membuat Anya seketika bengong, karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Wajah lucu dari Anya pun diperlihatkan oleh sang penulis.
Di balik waktu Anya menunggu kedatangan bus yang terlambat, tiba-tiba pak Henry datang menghampiri Anya. Karena waktu itu Anya hanya sendiri di terminal, sedang teman-temannya menunggu bus dengan bermain.
“Ya ampun. Sedang apa kau masih di sini, Nona Forger? Aku yakin bus selanjutnya masih akan cukup lama,” ucap Henry.
Baca Juga: Bidadari Bermata Bening Karya Habiburrahman El Shirazy Siap Hadir di Platform Viu
“Bapak ketua asrama?” balas Anya terkejut di balik lamunannya.
“Aku sendirian, jadi nggak tahu harus ngapain,” lanjut Anya menjelaskan kepada Henry.
“Ah, begitu ya. Jadi Nona Blackbell sudah pulang,” jawab Henry.
“Kalau kau punya waktu, bisakah kau bantu aku dengan alat-alat sekolah ini? Banyak tugas mengurus kalian murid-murid cukup berat untukku,” kata Henry meminta Anya.