3 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Komentator Olahraga di TV, Salah Satunya Kebijakan dan Target Pemirsa

- 15 Juli 2022, 09:26 WIB
3 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Komentator Olahraga di TV, Salah Satunya Kebijakan dan Target Pemirsa.
3 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Komentator Olahraga di TV, Salah Satunya Kebijakan dan Target Pemirsa. /Valentino Simanjuntak/Instagram.com/@radotvalent

KABAR BESUKI - Profesi komentator olahraga merupakan salah satu ujung tombak terhadap tayangan live match di TV, khususnya untuk platform free to air (FTA).

Setiap stasiun TV maupun komentator olahraga (secara individu) memiliki gaya siaran yang beragam dengan sejumlah faktor yang mempengaruhi, meski kerap menjadi polemik di kalangan netizen.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gaya komentator olahraga di layar TV sebagaimana dibahas selengkapnya dalam artikel ini. 

Baca Juga: Gaya Komentator Piala Presiden 2022 Kembali Tuai Polemik, Rendra Soedjono Jelaskan Alasan Sebenarnya

Berikut tiga faktor yang mempengaruhi gaya komentator olahraga di TV sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:

1. Karakter Individu

Karakter individu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi gaya komentator olahraga di layar TV.

Setiap komentator olahraga memiliki gaya siaran yang beraneka ragam, sesuai dengan karakter suara individu yang mereka miliki.

Meski penilaian pemirsa relatif berbeda satu sama lain, karakter suara individu seorang komentator olahraga mempengaruhi sebuah preferensi bagi pemirsa yang menyimak play by play commentary saat menyaksikan siaran langsung di TV.

Hal inilah yang terkadang menjadi pro dan kontra di media sosial, meski karakter individu komentator olahraga yang beraneka ragam dapat memperkaya keberagaman di layar kaca.

Baca Juga: Hadi Gunawan Sebut Komentator Sepak Bola Harus Menguasai Kaidah Jurnalistik dan Punya Referensi

2. Kebijakan dan Target Pemirsa

Seringkali gaya komentator olahraga di layar TV tak lepas dari kebijakan dan target pemirsa stasiun TV atau client yang merekrutnya.

Setiap stasiun TV memiliki gaya siaran yang berbeda-beda menyesuaikan kebijakan dan target pemirsa yang sudah ditetapkan, termasuk dalam hal penggunaan diksi, sapaan terhadap lawan bicara, dan lain-lain.

Sehingga, setiap komentator olahraga yang dikontrak oleh sebuah stasiun TV harus bisa menyeimbangkan antara karakter individu dengan kebijakan dan target pemirsa dari klien yang mengontraknya.

Apabila berkaca dari Indosiar sebagai contoh, nama-nama senior seperti Rendra Soedjono dan Stewart Henry yang ditugaskan sebagai sportcaster sekaligus komentator play by play diharuskan untuk beradaptasi dengan kebijakan dari programming.

Emtek sebagai induk usaha Indosiar meminta agar setiap komentator olahraga yang telah dikontrak untuk stasiun TV tersebut tampil lebih atraktif demi menarik lebih banyak pemirsa atau yang disebut dengan istilah 'silent majority'.

Baca Juga: Perbedaan Host, Pundit, dan Komentator dalam Siaran Langsung Olahraga yang Harus Anda Ketahui

3. Perubahan Perilaku Menonton

Berkaitan dengan poin sebelumnya, perubahan perilaku menonton menjadikan banyak stasiun TV harus lebih inovatif dalam mengemas sebuah tayangan olahraga.

Hal ini yang mendasari banyak stasiun TV untuk meminta sportcaster dan komentator olahraga untuk berbicara lepas, meski tetap dengan memasang rambu-rambu untuk menjaga marwah dari olahraga itu sendiri.

Saat ini, banyak pemirsa menginginkan gaya komentator olahraga yang tak sekedar informatif namun juga menghibur.

Selain itu, gaya komentator olahraga yang atraktif juga menjadi favorit sejumlah advertiser untuk dijadikan sebagai brand ambassador dan lain sebagainya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

x