Sejarah O Channel yang Rayakan Ulang Tahun ke-17 Hari Ini dan Akan Segera Rebranding Jadi MOJI

- 2 Agustus 2022, 09:27 WIB
Sejarah O Channel yang Rayakan Ulang Tahun ke-17 Hari Ini dan Akan Segera Rebranding Jadi MOJI.
Sejarah O Channel yang Rayakan Ulang Tahun ke-17 Hari Ini dan Akan Segera Rebranding Jadi MOJI. /O Channel/Tangkap Layar ochanneltv.com

KABAR BESUKI - O Channel kini resmi merayakan ulang tahun ke-17 hari ini tepat Selasa, 2 Agustus 2022.

O Channel yang merayakan ulang tahun ke-17 hari ini juga membuat geger dunia pertelevisian Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, dimulai dengan munculnya siaran melalui transmisi terestrial analog di Surabaya dan sekitarnya hingga rencana rebranding menjadi MOJI.

Sebelum menjadi seperti sekarang, O Channel yang kini merayakan ulang tahun ke-17 memiliki sejarah panjang dan penuh lika-liku di industri pertelevisian dalam negeri.

Simak sejarah O Channel yang merayakan ulang tahun ke-17 hari ini dan akan segera melakukan rebranding menjadi MOJI selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Killer Content O Channel yang Akan Segera Rebranding Jadi MOJI, Ada Liga Inggris Hingga Inkigayo

2004-2010: Sebagai TV Lokal Jabodetabek dan Sekitarnya

Mulanya, O Channel didirikan sebagai stasiun TV lokal yang hanya melayani pemirsa di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

O Channel didirikan oleh PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) yang juga memiliki SCTV bersama Mugi Rekso Abadi (MRA Media) dengan komposisi saham 50:50 dan resmi mengudara mulai 2 Agustus 2004 silam.

Akan tetapi dalam perjalanannya, MRA Media secara bertahap melepaskan kepemilikan sahamnya kepada Emtek sejak 2007.

Pada tahun 2008, MRA Media sudah tidak lagi memiliki sepeserpun saham di O Channel, kemudian operasional stasiun TV tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh Emtek dan terintegrasi dengan SCTV di kawasan Senayan City, Jakarta Pusat.

Saat masih menjadi TV lokal Jabodetabek dan sekitarnya, O Channel identik dengan program bertema lifestyle dan hiburan bernuansa metropolitan diselingi beberapa program impor yang tak tertampung di SCTV seiring dengan adanya perubahan strategi programming sejak 2006.

Tidak mengherankan jika image O Channel sebagai stasiun TV upper class sangat melekat bahkan hingga sekarang.

Siaran O Channel awalnya hanya berdurasi sepanjang 17,5 jam per hari, kemudian ditingkatkan menjadi 20 jam dan kini telah mengudara selama 24 jam non-stop.

Baca Juga: O Channel Dikabarkan Segera Rebranding Jadi MOJI, Muncul Spoiler Berulang Kali di Indosiar yang Bikin Heboh

2010-2015: Masa 'Mati Suri' dan Era Homeshopping

Keberadaan O Channel yang awalnya menjadi stasiun TV lokal Jabodetabek dan sekitarnya dengan mengusung program bernuansa metropolitan membuat stasiun TV tersebut sempat mengalami masa 'mati suri'.

O Channel sempat merubah strategi programming mereka sepanjang 2010-2015 dengan memperbanyak slot untuk blocking time bagi brand penyedia layanan homeshopping.

Meski demikian, O Channel masih mempertahankan ciri khasnya sebelum tahun 2010 namun porsinya tampak mulai dikurangi demi efisiensi biaya (walau sempat menayangkan kompetisi Ligue 1 Perancis).

Di sisi lain, pada masa 'mati suri' O Channel inilah stasiun TV tersebut mulai melebarkan sayap ke wilayah Bandung dan sekitarnya (bekerja sama dengan Garudavision) pada tahun 2013.

Setahun sebelumnya, siaran O Channel juga dapat ditangkap menggunakan antena parabola melalui transponder yang digunakan bersama SCTV dan Indosiar.

Baca Juga: Fakta Mengenai O Channel yang Gunakan Frekuensi BBS TV untuk Mengudara via Analog di Surabaya dan Sekitarnya

2016-2020: Ekspansi ke Sejumlah Kota Besar

O Channel mulai melakukan ekspansi ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia seperti Semarang, Yogyakarta, Solo Raya, dan lain-lain untuk memperluas jumlah kepemirsaan.

Program olahraga mulai ditayangkan oleh O Channel untuk menyiasati keterbatasan slot tayang di SCTV dan Indosiar, kemudian sempat juga menayangkan ulang beberapa program hiburan di kedua stasiun TV tersebut.

Akan tetapi, keterbatasan frekuensi untuk transmisi analog menyebabkan O Channel tak bisa leluasa memperluas jangkauannya di sejumlah kota sampling Nielsen baik melalui mekanisme pengajuan IPP lokal secara mandiri maupun akuisisi TV lokal setempat.

Di sisi lain, program homeshopping masih mendominasi slot tayang O Channel termasuk di antaranya O Shop yang juga dimiliki Emtek.

2021-sekarang: Era Digitalisasi Penyiaran, Home of Funtastic Sport, dan Rebranding Menjadi MOJI

Sejak pemerintah mulai mencanangkan digitalisasi penyiaran secara nasional dan masif, O Channel semakin agresif memperluas jangkauan siarannya di berbagai wilayah Indonesia khususnya di provinsi yang terdapat MUX milik Emtek.

O Channel membaca peluang di balik keterbatasan jangkauan siaran analog mereka melalui transmisi digital terestrial (DVB-T2) untuk mengudara secara nasional dan ditonton lebih banyak pemirsa tanpa harus menggunakan antena parabola atau menggunakan TV berlangganan.

Target pemirsa pun diubah menjadi lebih fokus menyasar kalangan anak muda atau milenial, dengan intensitas program olahraga yang semakin ditingkatkan melalui tagline 'Home of Funtastic Sport' ditambah beberapa variety show dari Korea Selatan.

Perubahan target pemirsa O Channel dilakukan untuk membedakan positioning dengan SCTV, Indosiar, dan Mentari TV yang sudah memiliki target pemirsanya masing-masing.

Demi mempertajam positioning O Channel sebagai stasiun TV untuk kaum milenial, Emtek berencana untuk melakukan rebranding stasiun TV tersebut menjadi MOJI yang akan segera dilakukan dalam beberapa waktu ke depan.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: O Channel


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x