Lebih lanjut, Gilang juga menjelaskan bahwa persaingan dalam industri televisi pasca ASO tetap akan berlanjut bahkan diprediksi semakin sengit.
Terlebih, jumlah pemain industri TV setelah ASO diprediksi akan bertambah banyak meski tak seluruhnya dapat memenuhi kriteria treshold yang ditetapkan oleh Nielsen agar data kepemirsaannya dapat dipublikasikan.
Guna mengantisipasi sengitnya persaingan pasca ASO, Emtek telah menyiapkan sejumlah konten menarik khususnya untuk MOJI dan Mentari TV sejak 2021.
MOJI yang semula bernama O Channel akan berfokus pada konten olahraga (dengan porsi yang lebih banyak dari SCTV dan Indosiar) ditambah hiburan yang ditujukan bagi pemirsa muda, sedangkan konten Mentari TV lebih difokuskan untuk pemirsa anak-anak.
"Kalaupun nanti sudah masuk era digital, itu tetep ada persaingan bahkan akan makin seru karena jumlah pemain banyak dan terus akan mengembangkan konten-kontennya baik itu di Mentari TV maupun di MOJI," ujarnya.
Saat ini, MOJI mengandalkan konten olahraga seperti Liga Inggris, NBA, dan berbagai kompetisi bola voli dan program musik K-Pop seperti SBS Inkigayo dan M COUNTDOWN sebagai killer content untuk target pemirsanya yang didominasi kaum milenial.
MOJI dan Mentari TV juga beberapa kali menayangkan ulang sejumlah program yang ditayangkan oleh SCTV, Indosiar, dan beberapa saluran in-house yang dikelola IEG untuk distribusi melalui TV berbayar.
Namun pada bulan Oktober ini, MOJI juga turut menghadirkan program baru seperti Youphoria yang merupakan reinkarnasi dari Paranoia dan No Fear yang disebut-sebut serupa dengan My Trip My Adventure di Trans TV.