Network
KABAR BESUKI - Baru-baru ini dunia media sosial dihebohkan dengan adanya sebuah video wawancara penyanyi sekaligus musisi tanah air, Anji dan Prof. Hadi Pranoto.
Pasalnya Hadi Pranoto mengaku kepada Anji bahwa ia menemukan obat herbal untuk mencegah dan menyembuhkan virus Covid-19 di berbagai kota yang ada di Indonesia.
Hadi mengatakan dalam video bersama Anji, antibodi tersebut mampu menyembuhkan ribuan pasien di Wisma Atlet dalam waktu dua dampai tiga hari.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy S20, Dibekali Baterai 4000 mAh
Dengan pernyataannya itu sontak menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Tk hanya itu Tompi sebagai penyanyi sekaligus juga dokter ini ikut bersuara melalui cuitannya di Twitter.
Tompi mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa pernyataan Hadi Pranoto itu ternyata benar, namun bisa saja
Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Heboh Wawancara Anji dan Hadi Pranoto Soal Penemuan Obat Covid-19, Tompi: Bahaya Kalau Percaya Saja
"Lagi heboh banget sama berita @duniamanji wawancara professor penemu obat covid, bukan enggak mungkin, bisa saja benar," tulis Tompi dalam akun Twitter @dr_Tompi pada Minggu 2 Agustus 2020
Soal pengakuan Hadi Pranoto pada Anji yang menyebut telah menemukan obat Covid-19, Tompi berkomentar jika penemuan tersebut bisa dipresentasikan agar teruji.
"Begini Anji, sebuah penemuan apalagi media ya, harus dipresentasikan dengan tata cara ilmiah, supaya teruji terukur dan bisa diulang," lanjut Tompi.
Menurut Tompi, tanpa adanya ilmiah akan menimbulkan bahaya untuk banyak orang yang percaya terhadap penemuan obat Covid-19 tersebut.
"Bahaya kalau main telen percaya saja, ada klaim taik kambing jadi obat pun akan digadang sebagai penemuan," kata Tompi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 3 Agustus 2020: Virgo Akan Tertarik dengan Seseorang Tidak Terduga
Tak hanya itu, Tompi menyarankan jika seharusnya Anji bisa memverifikasi latar belakang dan menggali data narasumber wawancara terlebih dahulu.
Dokter sekaligus musisi itu khawatir akan membahayakan banyak orang, jika Anji tidak melakukan saran Tompi.
"@duniamanji juga perlu cek latar belakang orang yang diwawancara, verifikasi dulu. Terus wawancara ilmiah tentu berbeda dengan wawancara acara hantu, penanya gak pake kaget, tapi terus menggali karena itu basicnya juga harus bener dulu. Ntar kalau enggak bahaya kawan," tambah Tompi.
Gak cukup hanya dengan gelar tikar dan pengumuman saja. Di sini sy menghimbau sang profesor utk mempublikasikannya. Bila bener, wah psti ini akan jadi berita superhero dunia. Ayo... kita dukung beliau publish suoaya gak berkembang pendapat negatif.— dr tompi spBP (@dr_tompi) August 2, 2020
Sebelumnya, Tompi juga sempat mengkritisi agar Anji selalu mencari banyak sumber sebelum membagikan pernyataanya soal Covid-19 di media sosial.***(Hani Febriani/Pikiran-Rakyat.com)
