Ini 5 Dampak Buruk Terlalu Sering Nonton Video Porno, Nomor 1 Paling Mengerikan

9 Januari 2021, 16:38 WIB
Ilustrasi pornografi /Pixabay

KABAR BESUKI – Beredarnya rekaman video asusila yang diduga melibatkan salah satu artis ternama di Indonesia dan tersebar secara masif akhir-akhir ini membuat sebagian publik menjadi penasaran dan terdorong untuk menyaksikan tayangan yang dimaksud secara utuh.

Meski Indonesia memiliki seperangkat regulasi untuk memberantas penyebaran segala bentuk konten bernuansa pornografi, penyebarannya pun tidak mudah untuk dihentikan oleh pihak yang berwenang.

Bahkan, sebuah survei menyatakan bahwa situs atau konten bernuansa pornografi merupakan salah satu jenis konten yang paling banyak dicari oleh warganet Indonesia.

 Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kresidenan Besuki dan Sekitarnya: Banyuwangi Hujan di Beberapa Wilayah Hari Ini

Berdasarkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pornografi merupakan penggambaran tingkah laku secara erotis dengan secara lukisan maupun tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi.

Ketika sebuah kasus asusila menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia, kolom komentar pada live streaming dari sejumlah public figure atau content creator dipenuhi oleh spam pertanyaan maupun permintaan link video asusila yang sedang viral.

Namun tahukah anda, bahwa menonton tayangan berbau pornografi (khususnya dalam bentuk visual) dapat menimbulkan bahaya tersendiri yang siap mengintai anda.

  1. Kerusakan Struktur Otak

Menurut psikolog Elly Risman, dia menggambarkan bahwa struktur otak pecandu pornografi mirip dengan kerusakan otak pada sopir yang mengalami kecelakaan fatal.

“Dia melakukan penelitian pada anak 18 tahun bahwa bagaimana rusaknya otak yang menonton pornografi dan menikmatinya. Ada mobil kencang tabrakan, si sopirnya berdarah, sopirnya dibawa ke rumah sakit (ini penelitian di 2005),” kata Elly saat menjadi pemateri dalam sebuah seminar beberapa tahun yang lalu.

 Baca Juga: Sering Disebut, Ternyata ini Makna Fakboy, Badboy, Playboy, Good Boy, Soft Boy dan Vanilla Boy!

“Kalau dilihat pakai MRI, kerusakan otak sopir yang tabrakan sama orang yang nonton pornografi sama,” tuturnya memberikan penjelasan.

Kerusakan otak pecandu pornografi akan semakin terasa jika konsumennya masih berusia muda, khususnya di bawah 18 tahun.

Bagian otak yang paling terdampak pornografi adalah pre-frontal cortex (PFC). Bagian otak inilah yang berfungsi sebagai pengendali kognitif dan emosi.

PFC jugalah yang berfungsi sebagai sentral perencanaan manusia hingga jangka panjang, pengatur skala prioritas, pengorganisasian tugas, dan pengambilan keputusan.

Ketika seseorang mengakses konten pornografi, hormon dopamin akan meningkat dan membanjiri PFC.

Akan tetapi, jika dopamin membanjiri PFC secara berlebihan maka fungsi PFC akan menjadi rusak sehingga volume otak menyusut kurang lebih 4,4 persen.

 Baca Juga: 4 Buah Ini Bisa Jadi Masker Wajah Alami Untuk Mencegah Jerawat Lho, Begini Caranya

PFC yang rusak dapat menyebabkan manusia menjadi sangat impulsif dan kompulsif sehingga cenderung sulit mengendalikan tingkat emosi.

  1. Menurunkan Tingkat Motivasi

Seseorang yang terbiasa mengakses konten pornografi umumnya cenderung memiliki tingkat motivasi yang rendah, karena bagian striatum dalam otak terus menyusut.

Akibatnya, tingkat produktivitas juga cenderung menurun sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan yang diperoleh.

  1. Menurunkan Tingkat Kepuasan Terhadap Pasangan

Orang yang terlanjur kecanduan mengakses konten pornografi akan cenderung merasa kurang puas dengan keberadaan pasangannya.

Dia akan cenderung menuntut ekspektasi yang lebih ketika akan melakukan hubungan seksual dengan pasangan, karena dia ingin aktivitas seks yang dilakukannya harus sama persis dengan apa yang dia tonton.

  1. Meningkatkan Perasaan Insecure

Orang yang terbiasa menonton adegan porno meski terdapat kepuasan tersendiri namun secara psikis juga dapat merugikan diri sendiri dalam jangka panjang.

 Baca Juga: Cek Menu! Promo Menarik Kopi Janji Jiwa Potongan Harga Hingga Rp8 Ribu, Ayo Buruan Serbu

Menurut survei, orang-orang yang terbiasa menonton video porno mengaku cenderung lebih insecure, kurang percaya diri, malu, dan kebingungan dengan referensi seksualnya.

  1. Mendorong Sikap Agresif

Mengakses konten pornografi secara intensif dapat mempengaruhi sikap dan persepsi seseorang terhadap seks. Pecandu pornografi umumnya cenderung lebih toleran terhadap perilaku kejahatan seksual.

Dalam beberapa kasus, pelaku pemerkosaan dan berbagai macam jenis kejahatan seksual lainnya seringkali dipicu oleh kebiasaan mengakses konten bernuansa pornografi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler