Menurut Studi, Suami Istri yang Seumuran Miliki Risiko Perceraian Lebih Kecil, Begini Penjelasan Ahli

22 April 2021, 12:00 WIB
ilustrasi foto pasangan suami istri seumuran /Diana A/pexels J Carter

KABAR BESUKI – Menjalin sebuah hubungan rumah tangga yang harmonis dan jauh dari pertengkaran dan perceraian tentu menjadi harapan semua orang. Tiap pasangan tentu memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan rumah tangganya dan membuatnya lebih harmonis.

Pernikahan bisa langgeng dan harmonis tanpa adanya isu perceraian biasanya terjadi karena beberapa faktor, seperti komunikasi yang baik, saling mengerti, tidak menuruti ego masing-masing, dan lain-lain.

Selain itu, ternyata ada faktor lain dyang dapat mempengaruhi keharmonisan dan risiko perceraian dalam rumah tangga, yakni faktor perbedaan usia. Perbedaan usia ternyata memiliki pengaruh penting terhadap keharmonisan rumah tangga.

Baca Juga: Menurut Fengshui, 5 Cara Mengatur Isi Dompet Ini Dipercaya Bisa Datangkan Rezeki

Dilansir Kabar Besuki  dari theatlantic.com, sebuah penelitian menyebutkan bahwa, suami istri yang seumuran, memiliki risiko bercerai lebih kecil dan pernikahannya bisa awet dan langgeng dalam waktu yang sangat lama.

Penelitian tersebut menggunakan data polling dari sedikitnya 3 ribu orang di Amerika yang baru menikah dan bercerai.

Seorang ilmuwan data, Randy Olson menyimpulkan bahwa, pasangan dengan selisih perbedaan usia 1 tahun memiliki risiko bercerai sebanyak 3 persen lebih besar dibandingkan pasangan yang seumuran.

Baca Juga: Gak Perlu Sedih, Menjadi Jomblo Ternyata Lebih Menyenangkan dan Menguntungkan, Ini Alasannya

Peningkatan risiko perceraian sesuai dengan makin besarnya rentan usia antara suami istri. Pasangan suami istri yang beda usia 5 tahun memiliki risiko perceraian sebesar 18 persen, sedangkan pasangan dengan beda usia 10 tahun memiliki kemungkinan perceraian sebesar 39 persen.

Rupanya, hal tersebut turut dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang budaya. Pasangan yang hidup dalam generasi berbeda, cenderung memiliki latar belakang budaya yang berbeda pula. Apabila kondisi perbedaan ini tidak bisa diatur dengan bai, maka risiko perceraian pun semakin tinggi.

Meski begitu, setiap orang tentu tidak perlu merasa khawatir atau takut untuk menikah dengan pasangan yang seumuran atau lebih tua. Pasalnya, penelitian ini hanya menunjukkan sebuah kemungkinan dari risiko perceraian pasangan seumuran.

Baca Juga: Pihak Keluarga Nathalie Holscher Akhirnya Angkat Bicara, Sang Oma Ungkap Sudah Siapkan Pengacara

Namun, hal ini juga tidak bisa dijadikan acuan untuk tolok ukur dalam memilih pasangan. Pasalnya, bertahan atau tidaknya sebuah pernikahan juga tergantung pada usaha pribadi masing-masing pasangan.

Setiap pasangan tentu memiliki cara masing-masing untuk mempertahankan rumah tangganya, meski rentan usia seumuran, tidak menutup kemungkinan mereka juga bisa mempertahankan rumah tangga dengan baik.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: theatlantic.com

Tags

Terkini

Terpopuler