KABAR BESUKI - Beberapa orang, yang tidak memiliki hewan peliharaan, mungkin melihat teman mereka yang memuja anjing atau kucing berbicara dengan hewan mereka.
Mereka berbicara seolah-olah mereka adalah manusia (termasuk suara hewan peliharaan) dan bertanya-tanya apa yang mereka pikir telah mereka capai.
Tetapi ternyata perilaku ini jauh dari konyol pada kenyataannya, justru sebaliknya.
Baca Juga: Punya Hewan Peliharaan Ternyata Bisa Cegah Risiko Penyakit Jantung
Seorang ahli antropomorfisme - atribusi karakteristik atau perilaku manusia kepada dewa, hewan, atau objek menunjukkan bahwa sains di balik mengapa orang berbicara dengan hewan sebenarnya adalah tanda kecerdasan.
Dilansir Kabar Besuki dari laman Country Living, Secara historis, antropomorfisasi telah diperlakukan sebagai tanda kekanak-kanakan atau kebodohan.
Tetapi sebenarnya itu adalah produk sampingan alami dari kecenderungan yang membuat manusia secara unik menjadi pintar di planet ini.
Baca Juga: Suka Anjing atau Kucing? Hewan Peliharaan Ini Ternyata Bisa Ungkap Kepribadianmu lho!
Tidak ada spesies lain yang memiliki kecenderungan ini. Perilaku ini juga dapat meluas lebih jauh.
Contoh seperti ini, menghubungkan kualitas manusia dengan non-manusia, mengungkapkan kecerdasan unik kita.
Selama berabad-abad, kesediaan untuk mengenali pikiran pada non-manusia telah dilihat sebagai semacam kebodohan, kecenderungan kekanak-kanakan terhadap antropomorfisme dan takhayul yang telah dibesar-besarkan oleh orang dewasa yang berpendidikan dan berpikiran jernih.
Baca Juga: Menurut Feng Shui: 5 Hewan Peliharaan Ini Bisa Datangkan Energi Positif dan Keberuntungan
Mengenali pikiran manusia lain melibatkan proses psikologis yang sama seperti mengenali pikiran pada hewan lain, dewa, atau bahkan gadget.
Ini adalah cerminan dari kemampuan terbesar otak daripada tanda kebodohan.
Jika Anda adalah seseorang yang suka mengobrol dengan hewan peliharaan Anda, jangan ragu untuk melanjutkan, itu hanya menunjukkan seberapa pintar Anda.***